Berita Banda Aceh
YARA Laporkan Kepala UPTD IKP Saree ke Polda Aceh Terkait Sapi Kurus
Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) melaporkan Kepala UPTD IKP Saree, Zulfadli ke Polda Aceh, Jumat (5/6/2020)....
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Jalimin
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) melaporkan Kepala UPTD IKP Saree, Zulfadli ke Polda Aceh, Jumat (5/6/2020).
Laporan itu disampaikan oleh Sekretaris YARA, Fakhrurrazi bersama pengurus LSM itu ke Setra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Aceh.
Dalam laporannya, YARA menilai pihak UPTD diduga sudah melakukan pidana berupa penganiayaan terhadap binatang dengan membiarkan sapi-sapi di sana kelaparan hingga kurus kering.
“Upaya hukum yang kita lakukan ini tujuannya supaya bisa menjadi pelajaran ke depan. Jika ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin menjadi ladang pembantaian sapi yang ada di UPTD tersebut. Karena kondisi sapinya sangat memprihatinkan,” kata Fakhrurrazi.
Ia menduga ada pembiaran dari pihak terkait sehingga ratusan sapi itu kurus kering. Dia berharap ke depan tidak ada lagi pembiaran terhadap sapi-sapi itu.
“Jika memang bisa, daripada sapi-sapi itu tidak terawat, kenapa tidak jika sapi-sapi itu diberikan kepada masyarakat untuk diurus dengan sistem bagi hasil,” ungkap dia.
• Sapi Kurus-Kurus di UPTD IBI Saree, Ini Penjelasan Komisi II DPRA, Yahdi Hasan
• Plt Gubernur Aceh Instruksikan Pemeriksaan Covid-19 Gratis di RSU Daerah
Sebelumnya YARA sudah melakukan investigasi ke lokasi peternakan sapi milik Pemerintah Aceh yang dikelola Dinas Peternakan Aceh di UPTD IKP Sare di Desa Sukadamai, Kecamatan Lembah Seulawah, Kamis (4/6/2020).
Mereka mendapatkan ratusan sapi dalam kondisi kurus kering. Diduga sapi-sapi tersebut tidak diberi makanan dan nutrisi. Bahkan banyak sapi yang sudah mati dan bangkainya dibuat ke bukit di sekitar lokasi peternakan.
Tak hanya itu, Sekretaris YARA, Fakhrurrazi, dalam investigasi itu pihaknya juga melihat tempat peternakan dalam kondisi jorok dan menimbulkan bau tak sedap. Sehingga aromanya mengganggu masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi peternakan.
Fakhrurrazi menjelaskan bahwa ratusan Sapi dengan berbagai jenis mulai dari sapi peranakan ongole (PO), sapi bali serta sapi lokal terlihat tidak ada pakan ternak yang mencukupi.
“Akibat kekurangan pakan ini menyebabkan sapi terlihat seperti mal nutrisi, bahkan saat anggota tim dari YARA memberi makan dari area sekitar, bukan cuma dedaunan batang kayu yang keras pun ikut dimakan,” ungkapnya.
Karena itu, Pemerintah Aceh diminta untuk mencari solusi terkait permasalahan ini . Apabila kondisi ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin ke depan UPTD menjadi ladang pembantaian sapi.
“Padahal, tidak sedikit uang negara yang digelontorkan untuk program peternakan sapi tersebut. Jika kondisinya seperti ini patut diduga ada permainan dalam pengadaan pakan sapi,” tandasnya.