Berawal dari Status WhatsApp, 2 Warga Purbalingga Ditangkap karena Sebar Hoaks Pocong
Keduanya terlibat aksi sebar hoaks penampakan pocong disejumlah lokasi di Purbalingga.
"Saat dikonfirmasi oleh temannya pelaku mengatakan video tersebut diambilnya sendiri saat melintas di Desa Meri, Kecamatan Kutasari. Akhirnya informasi tersebut tersebar luas dan menimbulkan keresahan," ujar Meiyan.
"Dua orang telah kami amankan dan kami mintai keterangan terkait penyebaran isu pocong melalui media sosial," pungkasnya.
• Berawal dari Penemuan Kain Putih Mirip Kafan, Warga Probolinggo Dihantui Teror Pocong
• Foto Dua Pocong Disebut Berjaga Cegah Corona Viral hingga Korea Selatan, Ini Fakta Sebenarnya
Viral pocong dan keranda di Kediri untuk jaga portal
Sebuah unggahan yang memperlihatkan keranda mayat dan ilustrasi pocong nampak menjadi penjaga portal jalan di salah satu Dusun di Kediri, Jawa Timur, viral di media sosial, Minggu (24/5/2020).
Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Instagram @infokediriraya.
Hingga hari ini Selasa (26/5/2020) siang, unggahan tersebut telah disukai lebih dari 2.700 kali.
Diketahui, ilustrasi pocong dan keranda mayat tersebut sengaja diletakkan warga untuk memperingati orang-orang yang nekat berkerumun.
Ketua RT 02 RW 02 Dusun Tondomulyo M Solikin mengatakan bahwa adanya keranda mayat dan ilustrasi pocong tersebut memang benar pernah diletakkan di depan Jalan Melon Dusun Tondomulyo.
"Iya benar. Itu sudah ada sejak Minggu waktu Idul Fitri pertama. Berawal dari keprihatinan mengenai kurangnya menjaga protokol kesehatan," kata Solikin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/5/2020).
Adapun cerita di balik adanya keranda mayat dan pocong tersebut adalah lantaran masih adanya warga yang "bandel" untuk keluar masuk walaupun portal jalan sudah tertutup.
Kemudian, Solikin merasa bahwa hal ini nantinya akan berbahaya jika tidak dihentikan.
"Akhirnya saya dan anak saya mengambil kursi panjang yang kami hadangkan di depan portal. Karena takut kursi itu angkat dengan mudah, akhirnya kami mengambil selimut keranda yang kebetulan berada di dalam pos kamling, lengkap dengan peralatan kematian," ujar Solikin.
Melihat ia dan anaknya kewalahan, datanglah beberapa pemuda dan warga sekitar untuk membantu agar portal tersebut efektif menghalau warga tidak keluar masuk.
Awalnya, kata Solikin, banyak warga yang merasa takut untuk melintasi atau sekedar mendekati portal.
Kendati demikian, bagi warga yang dalam berkepentingan khusus, pihaknya telah menyiapkan jalan khusus.