Sering Dianiaya, Dua ABK WNI Loncat dari Kapal China, Ngaku Tak Betah dan Tak Dibayar Gaji
Keduanya nekat kabur karena mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan dari pihak pemberi kerja
SERAMBINEWS.COM - Dua Warga Negara Indonesia (WNI) anak buah kapal China Liu Qing Yu 213 melompat ke laut, Jumat (5/6/2020).
Mereka adalah Andri Juniansyah (30) dan Reynalfi (22).
Keduanya nekat kabur karena mendapat perlakuan yang kurang mengenakkan dari pihak pemberi kerja, seperti diberitakan TribunBatam.id.
Andri Juniansyah (30) mengatakan, dirinya dijanjikan bekerja oleh seorang kenalannya di negara Korea.
"Yang bawa Safrudin dari PT Duta Grup. Katanya kerja di pabrik tekstil atau baja di Korea. Gajinya sebulan Rp 25 juta sampai Rp 40 juta," kata Andri yang diwawancarai di Polsek Tebing Polres Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu (6/6/2020).
"Tapi selama bertemu dengan dia tak pernah di PT. Tapi selalu di Kantor Imigrasi atau kantor Syahbandar," tambahnya.
• Nasib 45 ABK Indonesia di Kapal Ikan Asing, Ngaku Belum Dibayar Gaji sejak 2017, Total Rp 2,9 Miliar
• Rumah Ini Tak Laku Dijual karena Angker dan Menyeramkan, Disebut Ada Hantu Sering Masak di Dapur
• Alat Vital Pria Jadi Sasaran Empuk Virus Corona, Peneliti Ungkap Faktanya
Sebelum bekerja di kapal tersebut, Andri terbang dari Jakarta ke Singapura sekitar lima bulan lalu.
Namun bukannya berangkat ke Korea, ia malah dijadikan pekerja di kapal tangkap ikan.
Andri dan ABK lain yang berada di atas kapal berbendera Republik Rakyat Tiongkok (RRT) itu tidak mendapatkan gaji dan bahkan mengalami penganiayaan fisik.
Karena sudah tidak tahan, Andri dan seorang rekannya Reynalfi terjun dari kapal, Jumat (5/6/2020) malam.
Setelah tujuh jam terapung di laut, keduanya diselamatkan oleh nelayan dan dibawa ke Pulau Karimun Besar, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Ingin Bertemu Keluarga

Dua WNI ABK kapal asing, Andri dan Reynalfi saat berada di Polsek Tebing, Sabtu (6/6/2020) (TRIBUNBATAM.ID/ELHADIF PUTRA)
Keinginan pertama Andri setelah berhasil kabur dari kapal Lu Qing Yuan Yu 213 adalah segera bertemu dengan keluarganya.
Hal ini bukan hanya sebatas terlepas dari penyiksaan yang ia rasakan saja.