Berita Abdya
Begini Penjelasan Kades Kedai Susoh Abdya Terkait Kasus Penyegelan Kantor Keuchik oleh Warga
Oknum keuchik setempat dituding tidak transparan dalam pengelolaan anggaran desa, terutama tahun anggaran 2018 dan 2019.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Mereka diminta tetap bekerja dan bertanggungjawab menyelesaikan adiministrasi desa setempat.
Ketiga, permasalahan lain, seperti tuntutan warga menyangkut transparansi pengelolaan anggaran desa oleh keuchik, dibahas terpisah dengan melibatkan Anggota Muspika Susoh.
“Tuntutan warga, BLT DD disalurkan sudah ada kesepakatan bahwa disalurkan besok,” kata Camat Susoh. Camat dan Anggota Muspika direncanakan hadir dalam acara penyaluran BLT DD tahap I, besok.
Diberitakan, puluhan masyarakat melancarkan aksi penyegelan Kontor Kepala Desa/Keuchik Gampong Kedai Susoh, Kecamatan Susoh, Kabupaten Abdya, Minggu (7/6/2020) sore.
Tindakan tersebut merupakan puncak kekesalan dan kekecewaan warga terhadap oknum Keuchik Gampong Kedai Susoh.
Oknum keuchik setempat dituding tidak transparan dalam pengelolaan anggaran desa, termasuk persoalan tidak kunjung cair dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap I tahun 2020.
“Penyelesaian masalah tak transparan pengelolaan anggaran desa sudah berlurut-larut. Pihak kecamatan sudah lima kali memfasilitasi, tapi tak berhasil, kemudian dikembalikan ke desa,” kata Darma Sakti, tokoh masyarakat Kedai Susoh kepada Serambinews.com.
Pengelolaan anggaran desa yang tidak transparan itu disebutkan, terutama anggaran 2018 dan 2019. “Bantuan BLT DD tahap I tak kunjung cair hingga sekarang, sementara desa lain sudah cair tahap II,” tegas Darma Sakti.
Sekretaris Tuha Peut Gampong Kedai Susoh, Darmawisa menambahkan, keuchik tidak punya niat baik menyelesaikan persoalan menyangkut pengelolaan anggaran yang tidak jelas, sehingga warga yang kecewa mencapai puncaknya.
Kekecewaaan atas kepemimpinan keuchik gampong setempat, dikatakan sedikitnya empat aparatur gampong sudah mengundurkan diri, yaitu Sekretaris Gampong, Bendahara Gampong, Operataor Gampong dan satu kepala dusun (kadus).
Dampaknya, pencairan dana bantuan BLT DD menjadi terkendala.
Guna menyelesaikan persoalan tersebut sudah diagendakan rapat pada Kamis 4/6/2020) malam untuk memilih aparatur yang baru.
“Rapat tersebut dibatalkan keuchik karena satu orang tuha peut tidak hair, sedangkan 4 orang tuha peut lainnya sudah hadir,” ungkap Darma Sakti.
Darma Sakti dan Darmawisa menjelaskan, masyarakat menuntut agar pengelolaan anggaran dana desa tahun 2018 dan 2018 dilakukan audit.
Aparat penegak hukum diminta melakukan pengusutan serta menuntut Bupati Abdya untuk mencopot Keuchik Gampong Kedai Susoh.