Bupati Minta Bank Aceh Hadir di Pulo Aceh
Bupati Aceh Besar, Mawardi Aceh meminta Bank Aceh Syariah membuka kantor pelayanan di Pulo Aceh, karena di pulau yang berjarak 1,5 jam
JANTHO - Bupati Aceh Besar, Mawardi Aceh meminta Bank Aceh Syariah membuka kantor pelayanan di Pulo Aceh. Karena di pulau yang berjarak 1,5 jam dari daratan Aceh itu terdapat puluhan gampong dan ribuan jiwa penduduk yang membutuhkan layanan perbankan.
Bupati Mawardi dan Kepala Cabang Bank Aceh Jantho, Andri Wardani, Minggu (7/6/2020) berkunjung ke Pulo Breuh, Kecamatan Pulo Aceh, untuk melihat kondisi masyarakat di kawasan tersebut.
Dalam kunjungan itu, bupati ikut didampingi oleh Sekda, Iskandar, Kabag Humas dan Protokol, Muhajir, Kadisparpora, Ridwan Jamil dan sejumlah pejabat lainnya. Rombongan ke Pulo Aceh itu mendarat melalui Dermaga Lampuyang, Pulo Breuh.
Mawardi Ali mengatakan, permintaan dibukanya Bank Aceh Syariah di kepulauan tersebut merupakan aspirasi masyarakat setempat yang disampaikan kepada dirinya. Dikatakan, kehadiran bank sangat dibutuhkan, selain untuk keperluan pribadi warga, tapi juga untuk pencairan dana desa yang setiap tahun dananya dikucurkan oleh pemerintah.
"Salah satu kendala dana desa di Pulo Aceh ini adalah saat penarikan uangnya, karena tidak ada kantor kas atau tempat penarikan uang dari berbagai perbankan. Makanya kita minta kepada Bank Aceh Syariah supaya dihadirkan," ujar Mawardi.
Bupati mengusulkan, supaya Bank Aceh Syariah dapat menghadirkan mobil kas ke pulau tersebut, meskipun dalam seminggu hanya sekali. Setidaknya, kebutuhan masyarakat untuk menarik uang terlayani. Apalagi, kini kedua pulau tersebut sudah dilayani oleh pelayaran dengan kapal feri.
Dikatakan, Pulo Aceh yang merupakan satu-satu kecamatan kepulauan di kabupaten tersebut memilki 17 desa. Dengan rincian 12 desa di Pulau Breuh dan lima desa di Pulau Nasi.
Sebelumnya, DPRK Aceh Besar juga menyuarakan pembukaan kantor Bank Aceh di pulau tersebut. Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar, Muhibbudin Ibrahim mengatakan, pihaknya sudah melihat langsung kehidupan masyarakat Pulo Aceh beserta geliat ekonominya. Katanya, mereka sangat membutuhkan hadirnya bank ke kawasan tersebut.
Pria yang disapa Ucok ini menekankan agar Bank Aceh yang dapat membuka pelayanan di pulo tersebut, karena sebagai bank milik pemerintah daerah. "Kalau bank lain berpikir profit, tapi kalau Bank Aceh ini, meskipun profitnya kurang, tapi sebagai bank daerah kan pelayanannya harus dimaksimalkan. Maka kami pikir harus dibuka satu kantor cabang Bank Aceh di Pulo Aceh, supaya ekonomi masyarakat bisa berkembang," ujar Muhibudin.
Sementara Kepala Bank Aceh Capem Jantho, Andri Wardani mengatakan, aspirasi masyarakat, permintaan Bupati dan DPRK itu akan diteruskan ke Kantor Pusat Bank Aceh. Karena kebijakan untuk membuka kantor atau kas bukannya wewenang pihaknya di Bank Aceh tingkat cabang, tapi menjadi kebijakan tingkat pusat.
"Saya akan sampaikan usulan itu ke kantor pusat, nanti manajemen akan melakukan telaah mengenai bisa atau tidaknya dibuka kantor di Pulo Aceh," ujar Andri.(mun)