Berita Bireuen
HRD Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Tgk Nurdin Abdurrahman
Innalillahi wa innailaihi raji'un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wakfu'anhu. Tgk Nurdin Abdurrahman, mantan Bupati Bireuen Periode 2007-2012...
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Jalimin
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Innalillahi wa innailaihi raji'un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wakfu'anhu.
Tgk Nurdin Abdurrahman, mantan Bupati Bireuen Periode 2007-2012, meninggal dunia, di kediaman beliau, Komplek Meuligoe Residen, Desa Cot Gapu, Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Senin (8/6/2020) sekira pukul 05.05 WIB.
Almarhum yang lahir di Bireuen 28 Desember 1948, kembali ke Rahmatullah dalam usai 72 tahun.
Rumah kediaman almarhum bersebelahan dengan rumah H Ruslan Daud (HRD), yang juga Bupati Bireuen periode 2012-2017 yang kini sebagai anggota Komisi V DPR RI.
HRD kepada Serambinews.com mengatakan, dirinya mengaku sangat akrab dengan almarhum Tgk Nurdin Abdurrahman.
"Saya sangat terkejut menjelang subuh mendapat kabar Tgk Nurdin sudah berpulang ke Rahmatullah, saya dan keluarga langsung ke rumah duka yang bersebelahan dengan rumah kami," kata HRD.
Selain sama-sama pernah memimpin Kabupaten Bireuen, kata HRD, keduanya juga sama-sama tokoh mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Saya sama Tgk Nurdin sangat akrab, selain tetangga, kami juga sama-sama pernah berjuang bersama dan almarhum pernah bersama saya saat masih di Malaysia," kata HRD.
• Bantu Warga Kurang Mampu, Tim #AKU Fasilitasi Pengobatan Warga Aceh Tengah Penderita Infeksi Paru
Anggota Komisi V DPR RI, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, mengaku sangat berduka atas meninggalnya Tgk Nurdin AR.
"Kami sekeluarga dan kerabat semua, turut berduka cita atas meninggalnya orang tua kita Tgk Nurdin Abdurrahman," ucap H Ruslan M Daud.
Sebagaimana diketahui, meninggalnya tokoh juru runding GAM ini, menjadi duka bagi masyarakat Bireuen khususnya dan Aceh pada umumnya.
Kesehariannya, Mantan Bupati Bireuen ini aktif sebagai tenaga pengajar Bahasa Inggris di Universitas Almuslim Peusangan, Bireuen.
Semasa hidupnya, almarhum sangat arif dan bijaksana serta cukup dekat dengan masyarakat.
Hal itu juga dibenarkan Plt Bupati Bireuen, Dr Muzakkar A Gani SH MSi, saat memberi sambutan usai menshalatkan jenazah almarhum di rumah duka.
"Semasa hidupnya, almarhum cukup arif dan bijaksana serta cukup dekat dengan masyarakat, beliau selalu shalat berjamaah di masjid," kata Muzakkar A Gani.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com dari berbagai sumber, beliau selama ini tidak sakit dan sehat bugar.
Mantan mediator internasional juru runding dan pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini, meninggal jelang Shalat Subuh.
Biasanya, almarhum setiap Subuh sudah menghidupkan mobilnya untuk melaksanakan Shalat Subuh berjamaah di masjid terdekat.
Namun Subuh tadi tidak ada suara mobil beliau keluar dari komplek Meuligoe Residen.
Dikatakan Fakhrurrazi, warga Komplek Meuligoe Residen, saat keluarganya ingin membangunkan beliau shalat Subuh, almarhum sudah berpulang ke Rahmatullah.
Semoga beliau Husnul khatimah, diampunkan segala dosa-dosanya dan Allah ttempatkan Alamarhum Tgk Nurdin Abdurrahman di Syurga-Nya. Aaminn ya rabbal'alamin.(*)
• Uca Amela Safitri, Aktif di Dunia Modeling
• Jalan Dua Jalur Rp 12 Miliar di Abdya Rusak dan Bergelombang, Ini Jawaban Kepala Dinas PUPR Abdya
• Sempat Masuk Zona Merah, Kini Banda Aceh dan Delapan Kabupaten/ Kota Berstatus Zona Kuning