Nova Lepas ‘Sapi Kurus’ dari Karantina

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, melepaskan sapi-sapi dari kandang karantina Unit Pelaksana Teknis

Editor: bakri
FOTO/HUMAS PEMERINTAH ACEH
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Kadis Peternakan Aceh, Rahmandi dan Anggota DPR Aceh, Alaidin Abu Abbas melepaskan sapi karantina ke padang gembala di UPTD IBI Dinas Peternakan Aceh, Minggu, (7/6/2020). 

* Ke Padang Pengembalaan di UPTD IBI Saree

BANDA ACEH - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, melepaskan sapi-sapi dari kandang karantina Unit Pelaksana Teknis Daerah Inseminasi Buatan dan Inkubator (UPTD-IBI) Saree, ke padang penggembalaan yang juga berada di kompleks UPTD tersebut. Pelepasan sapi itu dilakukan Nova saat mengunjungi UPTD IBI yang berlokasi di Desa Sukadamai, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Minggu (7/6/2020).

Kunjungan Nova ke UPTD itu kemarin bertujuan untuk melihat dan mendengarkan penjelasan Kadis Peternakan Aceh, drh Rahmandi MSi, terkait kondisi sapi-sapi di kandang karantina yang terlihat kurus. Sejumlah solusi dan langkah cepat pun berhasil dirumuskan dalam kunjungan Plt Gubernur tersebut.

"Sapi-sapi yang kurang sehat dan terlihat kurus ini memang sapi-sapi yang sedang dikarantina karena beberapa alasan, baik sakit maupun dalam masa penyesuaian. Ada sekitar 50 ekor," kata Nova. Untuk itu, lanjutnya, ada langkah-langkah penyelesaian yang sedang dirancang oleh Pemerintah Aceh sebagai solusi. "Salah satunya, hari ini (kemarin-red) kita lepaskan sapi-sapi ini ke padang penggembalaan seluas 9 hektare, yang berada di kompleks UPTD IBI Saree," ungkap Nova.

Plt Gubernur menambahkan, beberapa upaya lain sudah dirumuskan sebagai solusi terhadap masalah tersebut. Upaya itu, sebut Nova, adalah mendistribusikan sapi-sapi tersebut kepada masyarakat, menyegerakan revisi anggaran pengadaan konsentrat, menjajaki kerja sama antardinas serta dengan kabupaten/kota dan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memiliki jurusan terkait peternakan, pertanian, dan perkebunan.

"Untuk mendistribusikan sapi-sapi ini ke masyarakat, kita harus menerbitkan Pergub (Peraturan Gubernur) terlebih dulu. Insya Allah, dalam seminggu ke depan akan kita terbitkan Pergub dimaksud berdasarkan Qanun Retribusi yang sudah ada," tambah Nova.

Selain itu, sambungnya, pakan tambahan berupa konsentrat juga dibutuhkan untuk penggemukan sapi-sapi di UPTD IBI. Sembari menunggu revisi anggaran pengadaan konsentrat melalui proses lelang, kata Nova, Pemerintah Aceh akan membawa konsentrat dari peternakan di Ie Suuem, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, ke UPTD IBI Saree.

"Revisi anggaran untuk pengadaan konsentrat melalui lelang akan kita lakukan sehari besok (hari ini-red). Kemungkinan, Selasa (9/6/2020) lelangnya sudah tayang. Selambat-lambatnya satu bulan ke depan, konsentrat Insya Allah sudah ada. Sedangkan melalui rencana kerja sama antardinas, sebagian sapi yang kurang sehat ini akan kita distribusikan ke dinas lain seperti Dinas Pertanian dan Perkebunan," imbuh Nova.

Melebihi daya tampung

Plt Gubernur juga mengungkapkan, pihaknya sedang menjajaki kemungkinan kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pihak lain. Upaya pendistribusian sapi kepada masyarakat, menurut Nova, menjadi hal yang harus dilakukan karena jumlah sapi di UPTD IBI Saree sudah melebihi daya tampung.

"Sapi-sapi ini harus kita distribusikan karena sebenarnya UPTD IBI Saree bukan tempat peternakan sapi untuk komersial. UPTD ini hanya untuk tempat edukasi atau pendidikan, untuk simulasi memberikan contoh kepada masyarakat terkait penggemukan sapi, dan untuk hal-hal nonprovit lainnya,” kata Plt Gubernur.

Ia menyebutkan, kandang karantina di UPTD IBI Saree hanya mampu menampung 100 ekor sapi. Namun, lanjut Nova, karena program-program terdahulu, jumlah sapi di tempat itu sudah melebihi kapasitas akibat sapi terus berkembang biak. "Berdasarkan penjelasan Kadis Peternakan tadi (kemarin-red), untuk kepentingan pendidikan, 100 sapi adalah jumlah yang ideal. Untuk itu, skema kerja sama dengan pihak lain harus segera kita jajaki agar jumlah sapi di UPTD IBI Saree ini kembali ideal," katanya.

Nova menambahkan, tidak lebih dari satu bulan berbagai komplain dari masyarakat sudah ada solusinya. "Saya berterima kasih atas kritik dari masyarakat, karena kritik itu merupakan sesuatu yang sangat konstruktif dan langsung saya tindaklanjuti hari ini (kemarin-red). Akar masalahnya sudah teridentifikasi, tindaklanjutnya sudah kita sepakati dengan dan antardinas. Bahkan, besok (hari ini-red), saya akan menjajaki rencana penyebaran api-sapi ini ke SMK-SMK dan pemangku kebijakan lainnya," pungkas Plt Gubernur Aceh.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan ekor sapi milik Pemerintah Aceh diketahui dalam kondisi kurus kering. Bahkan, banyak sapi yang mati karena diduga kekurangan pakan. Pemeliharaan sapi-sapi tersebut dikelola oleh Dinas Peternakan Aceh melalui UPTD IBI Saree. Isu sapi kurus itu pun viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. (dan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved