Luar Negeri
Cina-AS Buka Perang Dingin di Afrika, Sama-sama Klaim Sebagai Pendukung Terbesar
China dan Amerika Serikat (AS) terus bersaing sengit untuk perhatian besar negara-negara miskin di Benua Hitam Afrika.
SERAMBINEWS.COM, JOHANNESBURG – China dan Amerika Serikat (AS) terus bersaing sengit untuk perhatian besar negara-negara miskin di Benua Hitam Afrika.
Afrika sedangn bersiap menghadapi lonjakan infeksi virus Corona, tetapi China dan AS mengklaim sebagai pendukung terbesar Afrika.
Tetapi ada lebih banyak yang dipertaruhkan dalam persaingan yang meningkat ini daripada sekadar menangani virus, tulis koresponden BBC Afrika, Andrew Harding.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo bersikeras bahwa tidak ada negara yang akan mampu menyaingi apa yang dilakukan AS.
Dilansir BBCNews, Selasa (9/6/2020), dia melangkah lebih jauh dengan mengatakan:
“Tidak ada negara yang pernah, atau akan pernah berbuat lebih banyak untuk mendukung kesehatan global.”
Pompeo berbicara pada konferensi virtual dengan sekelompok kecil wartawan yang berbasis di Afrika dan Harding adalah salah satu dari mereka.
Pada saat itu, bulan lalu saya menggertak tentang tidak ada bangsa yang berbuat lebih banyak atas retorika Presiden AS Donald Trump .
AS tampaknya berusaha memoles kepercayaan internasionalisnya setelah keputusann untuk mengubah kembali keputusannya hengkang dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tampaknya sulit untuk menunjukkan bahwa 170 juta dolar AS bantuan baru yang dibanggakan Pompeo ke Afrika.
Padahal, Cina melalui miliardernya- Jack Ma memberi sumbangan lebih banyak lagi ke Afrika.
Beberapa hari yang lalu, sebuah artikel tentang Afrika di yang dikontrol China, Global Times diingatkan akan pernyataan Pompeo.
Sejauh mana Afrika telah menjadi bagian dari medan perang dingin baru Washington dan Beijing.
Seperti pada Perang Dingin resmi sebelumnya - krisis yang tiba-tiba, seperti Covid-19, tidak dapat dihindari menjadi semacam konflik proxy.
Artikel Global Times menyombongkan diri bahwa sistem politik solid China telah menopang keberhasilannya sendiri dalam melawan Covid-19.