Update Corona di Aceh
Dua Warga Aceh yang Positif Covid-19 Sepulang dari Medan Ternyata OTG dan tak Punya Penyakit Lain
Ditanya tentang kondisi pasien, menurutnya, tidak menunjukan gejala apapun. Kedua pasien tersebut pun tidak memiliki riwayat penyakit lain.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Pihak Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) menyebutkan saat ini merawat dua warga asal Kota Lhokseumawe yang baru saja dinyatakan positif Covid-19.
Kedua warga yang positif Covid-19 tersebut merupakan pasangan suami istri (Pasutri).
Humas RSUCM, Jalaluddin SKM MKes kepada Serambinews.com, Rabu (10/6/2020) menyebutkan, dua warga tersebut diantara ke rumah sakit oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Lhokseumawe.
"Tiba di rumah sakit sekitar pukul 13.00 WIB," katanya.
Menurutnya, sampai di rumah sakit, keduanya pun langsung ditempatkan di ruang isolasi.
Meskipun keduanya pasutri, tapi tetap di tempatkan di ruang isolasi terpisah.
"Karena satu ruang isolasi memang untuk satu pasien," katanya.
• Daftar 100 Negara di Dunia Teraman dari Virus Corona, Indonesia Urutan Berapa?
• Viral - Pasien Sembuh Covid-19 Bagikan Rincian Biaya Perawatan Corona: Total Capai Rp 70 Juta
• Heboh Warga Cina Datangi RSUD Peureulak, Begini Penjelasan Jubir Covid-19 Aceh Timur
Ditanya tentang kondisi pasien, menurutnya, tidak menunjukan gejala apapun.
Kedua pasien tersebut pun tidak memiliki riwayat penyakit lain.
"Kondisi sehat, tidak ada gejala apapun. Namun hasil pemeriksaan swab yang menujukan kalau keduanya positif, makanya harus menjalani perawatan dan ditempatkan di ruang isolasi," demikian Jalaluddin.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah seminggu lebih tanpa kasus positif corona, kini Aceh kembali mencatat kasus corona (Covid-19).
Kali ini yang terinfeksi adalah pasangan suami istri (pasutri) dari Kota Lhokseumawe.
Dengan demikian, sudah 22 warga Aceh yang positif corona sejak Maret lalu.
Satu orang meninggal, tiga orang sedang dirawat, dan selebihnya sembuh.
Pasutri yang positif Covid-19 itu masing-masing berinisial MS (42) dan istrinya DL (41), keduanya beralamat di salah satu kecamatan dalam wilayah Kota Lhokseumawe.
"Berdasarkan hasil lab PCR (polymerase chain reaction), keduanya positif Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (10/6/2020) siang.
Hanif menerangkan bahwa tes swab terhadap kedua pasien itu kali ini bukan dilakukan di Laboratorium Balitbangkes Aceh di Gampong Bada, Aceh Besar, melainkan di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
Sebagaimana diakui Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, pihak Unsyiah tidak berwenang mengumumkan hasil swab tersebut, maka hasilnya diserahkan kepada Dinas Kesehatan Aceh.
Hanif mengakui, "Hasil swab kali ini memang berasal dari Lab Penyakit Infeksi Unsyiah."
Segera setelah pasutri itu dinyatakan positif Covid-19, keduanya langsung diisolasi dan dirawat di Rumah Sakit Cut Meutia Aceh Utara, kawasan Buketrata.
Pulang dari Medan
Ditanya tentang riwayat perjalanan pasutri itu sebelumnya, Hanif menyatakan keduanya baru pulang dari luar Aceh.
"Info awalnya mereka pulang dari Medan. Tapi sekarang masih akan di-assesment lagi, ke mana saja mereka sebelumnya," kata Hanif.
Menurut Hanif, pasutri ini tidak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP).
Cuma, karena baru pulang dari luar Aceh keduanya punya kesadaran sendiri melakukan swab mandiri.
Dari Lhokseumawe mereka berangkat ke Banda Aceh dan spesimen lendir tenggorokan maupun lendir hidungnya diambil di Klinik Bunda Thamrin Banda Aceh.
Oleh pihak klinik, spesimen itu dikirim ke Lab Penyakit Infeksi di Fakultas Kedokteran Unsyiah.
Hasil pemeriksaannya keluar Rabu pagi dan ternyata pasutri ini positif Covid-19.
Setelah pasutri ini diisolasi dan mulai dirawat, selanjutnya giliran anggota keluarga mereka yang akan diswab.
"Sedang didata, kalau sudah selesai didata semua anggota keluarga dan orang yang kontak dengan mereka akan dilakukan swab," ujar Hanif.
Hanif mengapresiasi pasutri ini karena punya kesadaran yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan swab mandiri sepulang dari luar Aceh.
Langkah seperti ini sangat dianjurkan Hanif kepada siapa pun yang pulang dari luar daerah, terlebih jika daerah yang baru dikunjunginya itu tergolong zona merah Covid-19, seperti halnya Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Surabaya, Jawa Timur.
Selain pasutri ini, kini hanya ada satu pasien corona yang masih dirawat di RS Aceh Tamiang. Pria berinisial M (51) yang berprofesi pedagang itu sudah dua kali diswab dan hasilnya selalu positif.
"Kita akan lakukan pemeriksaan swab berbasis RT PCR yang ketiga. Semoga kali ini hasilnya negatif," ujarHanif.(*)