Tarif Listrik Bulan Juni Membengkak, PLN Sebut Kurang Bayar di April dan Mei jadi Penyebabnya
Adanya kekurangan bayar tagihan listrik pada rekening bulan April dan Mei disebut sebagai salah satu alasan utama membengkaknya tagihan listrik Juni.
Bagi pelanggan yang ingin mengetahui data konsumsi listrik bulanannya, dapat menghubungi contact center yakni 123 dan posko pengaduan PLN.
Selain itu, data konsumsi listrik juga dapat diakses melalui website pln.co.id dan aplikasi resmi PLN.
Yuddy menjelaskan, seharusnya data yang disampaikan oleh PLN akan lebih rendah dibandingkan angka yang ditunjukan kWh meter.
"Karena dicatat beberapa hari lalu," katanya.
Namun apabila ternyata kWh meter menunjukan angka yang lebih rendah dibandingkan data yang disampaikan PLN, maka Yuddy meminta pelanggan untuk melaporkannya.
"Silahkan protes ke PLN 123, dan kalau salah kami koreksi," ucapnya.

PLN gangguan sebabkan listrik padam (Kompas.com/Shutterstock)
Tarif Listrik Tak Naik, Mengapa Tagihan Bulan Juni 2020 Bisa Membengkak 2 Kali Lipat?
Tarif listrik tak naik, mengapa tagihan bisa membengkak?
Naiknya tagihan listrik bulan Juni 2020 menimbulkan pertanyaan.
Pasalnya, PLN mengaku tidak menaikkan tarif dasar listrik.
Banyak masyarakat yang mengeluhkan naiknya tagihan listrik selama pandemi Covid-19.
Bahkan, berdasarkan pantauan Kompas.com di platform media sosial Twitter, tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan tagihan listrik pada Juni 2020 melonjak hingga 2 kali lipat.
Merespons hal tersebut, PT PLN (Persero) menegaskan tidak ada kenaikan tarif listrik selama pandemi Covid-19.
Direktur Human Capital Manajemen PLN Syofvie Felianti Roekman menilai, salah satu alasan membengkaknya tagihan sejalan dengan meningkatknya konsumsi listrik selama kebijakan beraktivitas dari rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan.