Berita Bireuen

Miris, Seorang Warga Miskin di Paya Reuhat Peusangan Tinggal di Rumah Beratap Terpal Sobek dan Bocor

Atapnya sudah bocor, plafon dari terpal juga sudah sobek-sobek dan bocor. Saat turun hujan, air masuk ke seluruh rumah.

Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
Rumah milik Zuwarni (35), di Dusun Paya Seuke, Desa Paya Reuhat, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh, rusak berat dan tidak layak huni, luput dari perhatian pemerintah. Foto diambil Kamis (11/6/2020). SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN , 

Atapnya sudah bocor, plafon dari terpal juga sudah sobek-sobek dan bocor. Saat turun hujan, air masuk ke seluruh rumah.

Laporan Ferizal Hasan I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Rumah berkontruksi tepah bambu, atap rumbia dan berlantai tanah, luput dari perhatian pemerintah.

Rumah tersebut milik Zuwarni (35), di Dusun Paya Seuke, Desa Paya Reuhat, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Pantauan Serambinews.com, Kamis (11/6/2020) rumah milik warga miskin tersebut, kondisinya sangat memprihatinkan.

Atapnya sudah bocor, plafon dari terpal juga sudah sobek-sobek dan bocor. Saat turun hujan, air masuk ke seluruh rumah.

Zuwarni bersama putranya Muhammad Aulia (15) yang mengalami autis, saat musim hujan harus pindah ke rumah keluarganya yang kondisinya juga memprihatinkan.

Lantai tanah rumahnya ikut berlumpur saat musim hujan. Sedangkan dinding rumah yang terbuat dari tepah bambu dan papan, juga sudah bolong-bolong.

Cahaya mataharipun masuk ke rumah lewat celah-celah dinding pelepah bambu dan papan yang sudah bolong-bolong.

Zuwarni (35), kepada Serambinews.com, mengatakan, sejak kedua orang tuanya meninggal beberapa tahun lalu, hingga kini Zuwarni belum mendapatkan bantuan rumah rehab apalagi rumah baru yang layak huni, baik dari pemerintah desa maupun Pemerintah Kabupaten Bireuen atau Pemerintah Aceh.

"Saya sehari-hari bekerja sebagai buruh tani dan tukang cuci di rumah orang lain, dari upah buruh tani dan mencuci saya menafkahi putra saya Muhammad Aulia yang menderita autis sejak lahir hingga ayahnya meninggal beberapa tahun lalu," ujar Zuwarni.

Zuwarni sangat mengharapkan ada uluran tangan donatur dan perhatian pemerintah untuk membantu membangun rumah layak huni untuk dirinya dan anaknya yang autis.

"Saya selalu berdoa kepada Allah SWT semoga ada orang yang terketuk hatinya untuk membantu keluarga kami," harap Zuwarni. (*)

Keuchik Minta Jembatan Darurat dari Pohon Kelapa di Panton Rayeuk Diperbaiki

Terkait Pembakaran Kantor Reje, Aparat Desa Mengaku Pernah Diancam      

Hari Pertama, Rapid Test Massal Covid-19 di Pidie Jaya Non Reaktif, Ini Target Dalam Aksi Ini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved