Update Corona di Aceh

26 Warga Lhokseumawe Ditetapkan OTG & Diisolasi, Pernah Kontak Erat dengan Pasutri Positif Covid-19

Mereka diduga pernah kontak erat dengan pria berinisial MS (42) dan wanita berinisial DL (41).

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar. 

Mereka diduga pernah kontak erat dengan pria berinisial MS (42) dan wanita berinisial DL (41). 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sebanyak 26 warga Kota Lhokseumawe ditetapkan sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) virus Corona dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.

Mereka diduga pernah kontak erat dengan pria berinisial MS (42) dan wanita berinisial DL (41).

Keduanya adalah pasangan suami istri (Pasutri) asal Lhokseumwe yang sudah dinyatakan positif Covid-19 dan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara di Buket Rata, Lhokseumawe. 

Adapun 26 warga Lhokseumawe ditetapkan OTG oleh Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Lhokseumawe yang terus melakukan pendataan hingga Jumat (12/6/2020) sore.  

Mereka 26 orang tersebut terdiri atas keluarga pasutri tersebut, termasuk asisten rumah tangga mereka, dan teman kerja. 

Namun mereka semua sejauh ini tidak ada yang menujukkan adanya gejala terpapar Covid-19.

Makanya status mereka ditetapkan sebagai OTG.

"Kini mereka diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," kata Jubir Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Lhokseumawe, dr Said Alam Zulfikar. 

Dipastikan juga, upaya pelacakan untuk menemukan warga lainnya yang pernah kontak erat dengan pasutri tesebut masih terus berlangsung.

Hari Kedua Pelaksanaan Rapid Test Massal di Simeulue, Ini Hasilnya

Pasutri Positif Covid-19 asal Lhokseumawe Kini tak Lagi Diinfus di RSUCM, Ini Sebabnya

Ini Wilayah Aceh yang Diprediksi akan Hujan dalam Tiga Hari ke Depan

Sementara itu, kemarin, Kamis (11/6/2020), Humas RSUCM, Jalaluddin SKM MKes, menyebutkan pasutri tersebut masuk ke RSUCM pada Rabu (10/6/2020) siang.

Selanjutnya, langsung ditangani dokter spesialis paru.

"Lalu sekitar pukul tiga sore kemarin, lendir di jalur pernapasan kedua pasien kembali diambil.

Selanjutnya langsung dikirim ke Laboratorium Balitbangkes Gampong Bada, Aceh Besar, untuk dites swab kembali.

Mungkin paling telat, besok sudah ada hasilnya," ujar Jalaluddin.

Sedangkan kondisi pasien sampai saat ini sehat.

Begitu juga tidak ada penyakit penyerta pada kedua pasien tersebut.

Sebelumnya diberitakan, setelah seminggu lebih tanpa kasus positif corona, kini Aceh kembali mencatat kasus corona (Covid-19).

Kali ini yang terinfeksi adalah pasangan suami istri (pasutri) dari Kota Lhokseumawe, yakni MS dan istrinya DL.

"Berdasarkan hasil lab PCR (polymerase chain reaction), keduanya positif Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (10/6/2020) siang.

Hanif menerangkan bahwa tes swab terhadap kedua pasien itu kali ini bukan dilakukan di Laboratorium Balitbangkes Aceh di Gampong Bada, Aceh Besar.

Tetapi di Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

Sebagaimana diakui Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, pihak Unsyiah tidak berwenang mengumumkan hasil swab tersebut, maka hasilnya diserahkan kepada Dinas Kesehatan Aceh.

Hanif mengakui, "Hasil swab kali ini memang berasal dari Lab Penyakit Infeksi Unsyiah."

Segera setelah pasutri itu dinyatakan positif Covid-19, keduanya langsung diisolasi dan dirawat di Rumah Sakit Cut Meutia Aceh Utara, kawasan Buket Rata.

Pulang dari Medan

Ditanya tentang riwayat perjalanan pasutri itu sebelumnya, Hanif menyatakan keduanya baru pulang dari luar Aceh.

"Info awalnya mereka pulang dari Medan. Tapi sekarang masih akan di-assesment lagi, ke mana saja mereka sebelumnya," kata Hanif.

Menurut Hanif, pasutri ini tidak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP).

Cuma, karena baru pulang dari luar Aceh keduanya punya kesadaran sendiri melakukan rapid test yang hasil reaktih hingga kemudian melakukan swab mandiri.

Dari Lhokseumawe mereka berangkat ke Banda Aceh dan spesimen lendir tenggorokan maupun lendir hidungnya diambil di Klinik Bunda Thamrin Banda Aceh.

Oleh pihak klinik, spesimen itu dikirim ke Lab Penyakit Infeksi di Fakultas Kedokteran Unsyiah.

Hasil pemeriksaannya keluar Rabu pagi dan ternyata pasutri ini positif Covid-19.

Setelah pasutri ini diisolasi dan mulai dirawat, selanjutnya giliran anggota keluarga mereka yang akan diswab.

"Sedang didata, kalau sudah selesai didata semua anggota keluarga dan orang yang kontak dengan mereka akan dilakukan swab," ujar Hanif.

Hanif mengapresiasi pasutri ini karena punya kesadaran yang tinggi untuk melakukan pemeriksaan swab mandiri sepulang dari luar Aceh.

Langkah seperti ini sangat dianjurkan Hanif kepada siapa pun yang pulang dari luar daerah, terlebih jika daerah yang baru dikunjunginya itu tergolong zona merah Covid-19, seperti halnya Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Surabaya, Jawa Timur.

Selain pasutri ini, kini hanya ada satu pasien corona yang masih dirawat di RS Aceh Tamiang.

Pria berinisial M (51) yang berprofesi pedagang itu sudah dua kali diswab dan hasilnya selalu positif.

"Kita akan lakukan pemeriksaan swab berbasis RT PCR yang ketiga. Semoga kali ini hasilnya negatif," ujar Hanif. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved