Update Corona di Abdya
Puluhan Warga Rukoen Damee Abdya Datangi Kantor Keuchik, Minta BLT-DD, Begini Kata Keuchik & Camat
Mereka protes karena tak tercatat sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dan menilai sebagian penerima lain tak tepat sasaran.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
Mereka protes karena tak tercatat sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dan menilai sebagian penerima lain tak tepat sasaran.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Puluhan warga Gampong Rukoen Damee, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mendatangi kantor keuchik setempat, Jumat (12/6/2020).
Mereka protes karena tak tercatat sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dan menilai sebagian penerima lain tak tepat sasaran.
Aksi ini didominasi kaum ibu-ibu itu, mereka membawa sejumlah kertas karton berisi tentang penerima BLT-DD yang dinilai tidak tepat sasaran.
Warga yang ikut dalam aksi ini merasa dirinya harus mendapatkan bantuan dari desa ini mengingat perekonomian mereka ikut terdampak covid-19.
Salah seorang warga setempat, Mustafit meminta Plt Keuchik Rukoen Damee, agar menyerahkan BLT-DD kepada seluruh warga yang dinilai layak mendapatkan, dan tidak pilih kasih.
Dengan anggaran Rp 1 miliar lebih, katanya, maka BLT-DD Gampong Rukoen Damee sebesar Rp 250 juta, sehingga bisa dibagi merata, sehingga mereka yang melakukan aksi ini dapat menerima.
• Siswi SMP Alami Pendarahan, Ternyata Baru Melahirkan, Bayinya Tewas di Sawah, Siapa Ayah Bayi?
• VIDEO - Rumah Pasutri Positif Covid-19 di Lhokseumawe Disemprot Disinfektan
• Arab Saudi Kembali Berduka, Seorang Perawat Meninggal Terkena Virus Corona
"Kami mempertanyakan kepada keuchik, apa alasan dirinya, tidak menetapkan kami ini sebagai penerima BLT.
Padahal kami juga berhak mendapatkan dana BLT ini, dan anggaran juga banyak," ujar Mustafit kepada Serambinews.com, Jumat (12/6/2020) seusai melancarkan aksi protes.
Karena, kata Mustafit, puluhan warga yang melancarkan aksi protes itu, bukanlah PNS, dan tidak masuk dalam panerima bantuan BST dan PKH, sehingga sangat layak dan masuk dalam kategori penerima BLT.
"Kami bukan pegawai negeri sipil, kami ini petani, sama dengan penerima lain, kenapa kami tidak dapat," tegasnya.
Selain itu, ia meminta Plt Keuchik segera umumkan dan menempalkan nama-nama pemerima BLT tersebut, sehingga seluruh masyarakat bisa menilai, apakan BLT yang didata tetap sasaran atau tidak.
"Kami menilai ini aneh, di desa lain, nama-nama diumumkan, sementara di gampong ini, tidak diumumkan, ada apa?,"