Update Corona
Ketua MPR Sarankan Penambahan Rumah Sakit Khusus Covid-19, Tapi Gugus Tugas Sebut Masih Cukup
"Saat ini daya tampung rumah sakit yang ada belum memadai jika dibandingkan dengan jumlah pasien yang membutuhkan," ujar Bamsoet.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya kasus positif covid-19 beberapa waktu belakangan ini membuat Ketua MPR Bambang Soesatyo khawatir. Pertambahan kasusnya per hari berjumlah 1.000 lebih untuk seluruh Indonesia.
Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo pun menyarankan ada penambahan rumah sakit khusus covid-19. "Salah satu upaya yang sangat krusial dalam penanganan pandemi COVID-19 adalah ketersediaan sarana dan prasarana medis.
Khususnya, ketersediaan rumah sakit khusus COVID-19. Saat ini daya tampung rumah sakit yang ada belum memadai jika dibandingkan dengan jumlah pasien yang membutuhkan," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (14/6/2020).
Bamsoet mengatakan, penambahan rumah sakit khusus juga diperlukan dalam mempercepat penanganan COVID-19. Adapun rumah sakit khusus yang dimaksud terpisah dari rumah sakit yang melayani pasien umum yang tentunya dengan berbagai alasan dan pertimbangan.
• Begini Kondisi 5 Warga Lhokseumawe dan Aceh Utara yang Positif Covid-19, Berkaitan dengan Pasutri
• Heboh Warga Cina Datangi RSUD Peureulak, Begini Penjelasan Jubir Covid-19 Aceh Timur
• 26 OTG di Lhokseumawe yang Sempat Kontak dengan Pasutri Positif Covid-19 Jalani Isolasi
Namun kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto rumah sakit khusus covid-19 saat ini baru terisi 60 persen dari total kapasitas.
Selain itu, menurutnya pasien Corona juga tidak berkumpul di satu kota. "Tingkat hunian RS seluruh Indonesia sekitar 60 persen. RS Lapangan Surabaya disiapkan sampai dengan 500 tempat tidur baru terpakai sekitar 50-an, pasien COVID tidak ngumpul di satu kota," ucapnya.
Selain itu, Yuri juga mengatakan meskipun semua itu sifatnya dinamis, namun menurutnya saat ini semua pihak harus realistis menanggapinya.
"Semua dinamis, tetapi harus realistis juga," ujar Yuri.
Nihil Kasus
Sementara itu, enam provinsi mencatatkan nol kasus Covid-19, pada Minggu, (14/6). Keenam Provinsi tersebut yakni Gorontalo, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, dan Riau.
"Terdapat 22 provinsi yang angka kasus barunya di bawah 10," kata Yurianto.
Ada juga provinsi yang mencatatkan paling tinggi temuan kasus positif Covid-19 yakni Jawa Timur 196 kasus, Sulawesi Selatan 133 kasus, Jakarta 117, Jawa Tengah 113 kasus, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan masing-masing 70 kasus.
Yurianto mengatakan masih tingginya temuan kasus positif, karena pelacakan yang agresif dilakukan gugus tugas dan tim kesehatan baik di pusat maupun daerah. Pelacakan kontak dilakukan agresif yang dilanjutkan dengan pengujian spesimen.
• 51 Persen Pasien Sebuh, Padang Jadi Kota dengan Angka Kesembuhan Covid-19 Tertinggi di Indonesia
• Pasien Covid-19 Tamiang Dipulangkan
• Hasil Survei Lembaga Riset, Publik Lebih Cemas Isi Perut Ketimbang Covid-19
"Kajian kontak erat, dilanjutkan tracing lalu dilanjutkan testing, ini yang memberikan gambaran demikian tinggi kasus di Indonesia," katanya.
Jumlah kasus virus corona di Indonesia juga kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Minggu (14/6), terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 857 orang.
Dengan penambahan itu, kini total kasus pasien positif virus corona di Indonesia menjadi 38.277 orang."Kita dapatkan kasus baru konfirmasi Covid-19 sebanyak 857 orang sehingga totalnya menjadi 38.277 orang," kata Yurianto.(Tribun Network/fik/sen/wly)