Viral Medsos

Heboh Telepon 'Sayaang' via Whatsapp Sampai 13 Jam, Postingan Akun Twitter Ini Banjir Komentar

Setiap hari saya kedatangan 10 sampai 20 pasien baru, dan paling tidak 30 persen diantara mereka memiliki tumor di bagian otak, dekat dengan telinga.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
TWITTER @kelomang_bacot
Pada postingan terlihat tangkapan layar panggilan suara Whatsapp dengan nama panggilan 'Sayaang' dengan gambar love dan cincin, Senin (15/6/2020) 

“Mending 13 jam itu kamu pake buat tadarus berjamaah mba, dapet pahala, allahuakbar,” @septemberkidos.

Berbagai pendapat dilontarkan warganet mengenai postingan ini, ternyata dari sisi kesehatan teleponan terlalu lama juga tidak baik bagi kesehatan.

Viral Kumpulan Bebek Patuh dan Disiplin Saat Menyebrang Jalan

Viral Medsos - Demi Bantu Orangtua Kena PHK, 4 Kakak Beradik Jualan Mie dan Belajar di Tepi Jalan

Melansir dari Kompas.com, Dr Charlie Teo seorang ahli bedah otak paling terkemuka Australia menjelaskan dampak berbahaya pengguna Hp dalam artikel The Punch.

Menurut Dr Teo, sebenarnya sampai saat ini belum ada penelitian yang betul-betul bisa menjelaskan bahwa kanker otak tidak ada hubungannya dengan penggunaan HP, namun hal yang menggugahnya untuk menulis adalah bahwa dalam prakteknya sehari-hari.

Dia semakin banyak menemukan pasien yang menderita atau memiliki tumor di otak.

"Setiap hari saya kedatangan 10 sampai 20 pasien baru, dan paling tidak 30 persen diantara mereka memiliki tumor di bagian otak, dekat dengan telinga.

Saya memang bukan ahli dalam masalah radiasi elektromagnetik. Namun sebagai ahli di bidang kanker otak, dan melihat semakin banyaknya penderita kanker ini, saya sekarang ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata Dr Teo seperti dikutip pada Kompas.com

Menurut Dr Teo, yang sudah banyak mendapatkan penghargaan baik di Australia maupun di dunia internasional tersebut, sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk kanker otak.

Dan penyakit ini menjadi penyebab kematian kanker tertinggi bagi warga Australia berusia di bawah 39 tahun, dan juga memakan korban lebih banyak anak-anak dan wanita di Australia di bawah 35 tahun dibandingkan kanker lain.(Serambinews.com/Syamsul Azman)

Anggota TNI AU Gadungan Ditangkap saat Tipu Warga, Ngaku Berpangkat Letkol, Beli Seragam di Jakarta

Bantu Indonesia untuk Pemulihan dari Covid-19, Australia Akan Beri Rp 61 Miliar kepada WHO

Takut Tertular Virus Corona Via Jaringan 5G, Penduduk Desa di Bolivia Hancurkan 4 Tiang Komunikasi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved