Luar Negeri

Kasus Harian Virus Corona Arab Saudi Dekati 5.000 Orang, Terbanyak di Riyadh

Dalam laporan terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi, Rabu (17/6/2020) malam, 4.919 kasus baru ditemukan.

Editor: M Nur Pakar
Foto: Saudi Press Agency
Seorang pedagang bertransaksi melalui isyarat telapak tangan kepada seorang pembeli di pasar Riyadh, Arab Saudi pada Juni 2020. 

China melaporkan 31 kasus lagi, menjadikan total 137 kasus dalam enam hari terakhir.

Wabah itu terkait dengan pasar grosir luas yang disebut Xinfadi.

Lebih dari 1.200 penerbangan dibatalkan di ibu kota pada Rabu (17/6), lapor media pemerintah.

Sekolah-sekolah juga ditutup dan penduduk didesak untuk tidak meninggalkan rumah mereka.

"Situasinya serius dan orang-orang tidak mau keluar rumah lagi," kata Bai Xue, seorang pekerja restoran Beijing.

Dia memasang pemberitahuan di internet bahwa makanan tidak bersumber dari pasar Xinfadi.

China mulai khawatir dengan gelombang kedua virus, seperti India baru saja mulai merasakan kekuatan penuh pandemi.

Negara Asia Selatan itu dengan 1,3 miliar orang melaporkan lebih dari 2.000 kematian pada Rabu (17/6).

Sehingga totalnya mencapai hampir 12.000 orang.

India sekarang memiliki beban kasus tertinggi keempat di dunia.

Brasil, negara yang paling terpukul setelah Amerika Serikat, melaporkan lonjakan harian tertinggi kasus.

Jumlah korban di Peru juga melonjak melebihi 7.000 orang, meskipun para pejabat mengatakan jumlah kasus baru mulai turun.

Presiden Honduras menjadi tokoh publik terbaru yang dites positif terkena virus itu.

Presiden Juan Orlando Hernandez mengatakan kepada wartawan gejalanya ringan dan akan tetap bekerja dari rumah.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved