Tim Sepakbola PON Aceh
Latih Tim PON Aceh, Fakhri Husaini Anggap Tantangan dan Pengabdian
Kala itu, timnas yang dilatih pelatih asal Belanda, Henk Wullems gagal di babak final usai dikalahkan Thailand melalui adu penalti 2-4.
Penulis: Imran Thayib | Editor: Imran Thayib
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mantan kapten timnas era 90-an asal Lhokseumawe, Fakhri Husaini dipastikan melatih tim sepakbola Aceh ke Pekan Olahraga Nasional XX 2021 di Papua.
"Saya sudah pernah mengabdi untuk bangsa dan negara, baik itu sebagai pemain maupun pelatih. Saya juga sudah pernah mengabdi untuk kota Bontang, dan Kalimantan Timur tempat saya menghabiskan sebagian besar karier sepak bola saya, dan tempat anak-anak saya dilahirkan," ungkapnya kepada Serambinews, Selasa (16/6/2020) petang.
Jujur saja, pernyataan pelatih kelahiran Lhokseumawe, 27 Juli 1965 memang terbukti.
Pada SEA Games 1997 di Jakarta, Fakhri sukses mempersembahkan medali perak bagi Indonesia.
Kala itu, timnas yang dilatih pelatih asal Belanda, Henk Wullems gagal di babak final usai dikalahkan Thailand melalui adu penalti 2-4.
Meski gagal menyabet medali emas, namun bintang timnas Indonesia saat itu adalah Fakhri Husaini.
Fakhri dinobatkan sebagai salah satu playmaker murni terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
Bahkan, golnya ke gawang Singapura turut membantu Indonesia lolos ke final.
Sebagai pelatih, Fakhri juga sukses membawa timnas Indonesia juara Piala AFF U-16 tahun 2018.
Dan teranyar, dia mampu meloloskan Indonesia ke Piala AFC U-19 pada Oktober 2020 di Uzbekistan.
Pada awal tahun 2020, anak dari pasangan Husaini Harun dan Zulmiati menolak untuk menjadi asisten pelatih timnas.
Mendapat info posisi Fakhri sedang lowong, Ketua Umum PSSI Aceh, Nazir Adam SE MM dan manajer tim PON Aceh, Mayor Agusti membuka komunikasi.
• Puluhan Personel Satlantas Polres Abdya Lakukan Rapid Test, Ini Hasilnya
• Anggota TNI AD Ditusuk Pengendara Motor, Polisi Terjunkan Tim Gabungan Tangkap Pelaku
• Bantu Indonesia untuk Pemulihan dari Covid-19, Australia Akan Beri Rp 61 Miliar kepada WHO
Ternyata, ayah tiga anak ini sepakat untuk melatih punggawa PON Aceh.
"Kini saatnya saya, jika Allah mengizinkan, mengabdi untuk Aceh tempat saya dilahirkan. Prinsipnya, saya bersedia melatih tim PON Aceh, selain karena adanya kebanggaan juga ada tantangan di situ," sambung pelatih 54 tahun itu.
Hanya saja, mantan bintang klub galatama, Lampung Putra, Petrokimia Gresik, dan PKT Bontang itu mengungkapkan, dia mulai bergabung bersama tim PON Aceh pada Januari 2021 mendatang.