Berita Aceh Barat

YARA Aceh Barat Terima Banyak Pengaduan Tagihan Listrik Melonjak Ditengah Pandemi Covid-19

Ternyata banyak juga warga di Aceh Barat yang mengalami pembengkakan tagihan listrik atau tidak normal

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SA’DUL BAHRI
Ketua YARA Aceh Barat, Hamdani saat membuka Posko Pengaduan kenaikan tarif listrik di luar kewajaran di Kantor YARA Lorong Kuini Meulaboh, Kamis (11/6/2020). 

Laporan Sa’dul bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Sejak dibukanya posko pengaduan tagihan listrik bagi pelanggan yang tagihan listriknya melonjak.

Ternyata banyak juga warga di Aceh Barat yang mengalami pembengkakan tagihan listrik atau tidak normal.

Hal itu diungkapkan oleh Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kabupaten Aceh Barat yang telah menerima belasan aduan dari masyarakat sejak dibukanya Posko Pengaduan terkait masalah tunggakan lustrik ditengah Pandemi.

Sementara pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat bukan hanya terkait dengan membengkaknya tagihan listrik selama pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

Namun juga menyangkut tunggakan tagihan listrik selama tiga bulan terakhir.

Ribuan Lebih Calon Santri Baru Mendaftar di Dayah MUDI Samalanga, Ini Materi Tes Saat Ujian Masuk

Ketua YARA Aceh Barat, Hamdani kepada Serambinews.com, Kamis (18/6/2020)  mengatakan, warga yang tidak mampu menbayar tagihan listrik selama tiga bulan terakhir paling banyak dibandingkan mereka yang tagihan listriknya membengkak saat ini.

Baru Belajar Mobil, Pengemudi Toyota Innova Tabrak Tiang Listrik di Langsa Hingga Tumbang ke Jalan

“Tiga bulan terakhir ini warga terdampak Covid-19, sehingga tidak bisa membayar rekening listrik sejak Maret lalu di awal pandemi mulai terjadi di Indonesia dan Aceh Barat khususnya.

Kondisi tersebut membuat mereka menunggak pembayaran, sebagian warga mengalami kenaikan dua kali lipat dari sebelumnya,” kata Hamdani.

Ia menambahkan, sejumlah warga bahkan mengeluh sejak pandemi beralih pekerjaan.

Ia mencontohkan mereka yang selama ini memiliki usaha warung kopi terpaksa menutup usahanya dan ke sawah.

Harga Emas Turun Rp 200.000 Per Mayam, Banyak yang Beli Emas Untuk Mahar Nikah

Namun anehnya, kata dia, meski usaha warung kopi salah seorang pengadu tutup, akan tetapi secara tagihan ikut membengkak sehingga  tidak mampu membayarnya.

Atas kondisi itu, Hamdani meminta kepada PLN untuk memberikan keringanan kepada pelanggan dengan cara menyicil pembayaran iuran listrik mereka.

Sehingga pelanggan PLN tidak kelimpungan menutup tunggakannya.

“Kita minta PLN untuk memberikan peluang mereka menyicil tagihannya. Karena sejak pademi ini mereka kesulitan bayar karena minimnya penghasilan,” ucapnya.

Ditengah Pandemi Covid-19, Imigrasi Lhokseumawe Hanya Layani 42 Pemohon Paspor Tiap Hari

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved