Kupi Beungoh

PEMA dan Migas Blok B di Aceh Utara, Jangan Sampai Kisah KIA Ladong Terulang

Tulisan saya ini tidak dimaksukan untuk mematahkan semangat Pemerintah Aceh, melalui PT PEMA (PT Pembangunan Aceh) untuk mengelola Blok B Aceh Utara

Editor: Zaenal
FOR SERAMBINEWS.COM
T Murdani mahasiswa program Doktor dalam bidang International Development, Fakultas Art Design, University of Canberra, Australia. 

Karena ini menjadi pertaruhan bagi Plt Gubernur di mata publik dan para investor.

Karena itu, sebelum nasi kembali menjadi bubur, sebaiknya Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengevaluasi kembali seluruh stakeholder yang terkait dengan pengembangan dunia investasi.

Mulai dari asisten yang mengkoordinir perekonomian, mengevaluasi kinerja seluruh pegawai PEMA, hingga para kepala dinas, Kabid, Kabag, dan kasi yang berhubungan langsung dengan dunia investasi.

Penempatan orang pada posisi tertentu yang ada kaitannya dengan link, lobby, olah, dan para ahli lulusan medsos, sudah saatnya digantikan dengan para ahli yang memiliki kerja nyata.

Sehingga hikayat cet langet dan meukat mie lam eumpang tidak mengganggu motto Aceh Hebat.

Khusus terkait dengan PEMA, Plt Gubernur sudah harus menganalisa dan mempelajari langsung secara detil berapa anggaran yang sudah dikucurkan kepada PEMA dan berapa yang sudah dikembalikan ke kas daerah.

Berapa keuntungan yang sudah dihasilkan, berapa kerugian yang sudah dialami, sehingga tidak lagi menggerogoti anggaran daerah.

Pihak DPRA juga perlu memanggil PEMA untuk mempertanggungjawabkan dana daerah yang telah mereka "nikmati" selama ini.

Perlu juga dicari tahu dan dipublikasihkan keberhasilan apa yang sudah PT PEMA sumbangkan, atau kendala apa yang mereka hadapi, sehingga dapat dicari solusi bersama.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa keledai saja tidak akan terperosok ke dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Malulah kita sebagai manusia kalau terus-terusan meupingkom bak-bak soet.

Sebagai pemerhati pembangunan Aceh, saya sedikit prihatin melihat kondisi DPRA yang akhir-akhir ini lebih getol menyorot Bank Aceh, tapi abai dengan kinerja PEMA.

Padahal, dengan berbagai dinamika yang ada, Bank Aceh sudah memberi dividen kepada para pemegang saham, mulai dari provinsi hingga pemkab/pemko.

Mungkinkah ini disebabkan tumpok dari Bank Aceh agak samar?

Sehinggak perlu diperjelas dan setelah jelas akan disesuaikan dengan kondisi yang ada?

Terakhir, Wahai Bapak Plt dan para Anggota Dewan yang Terhormat, kami masyarakat gampong ingin mendengar penjelasan.

Apa sumbangan PT. PEMA dalam pembangunan Aceh? Apa peran PEMA dalam upaya mengurangi kemiskinan di Aceh, berapa tenaga kerja yang sudah diserap oleh perusahaan daerah tersebut?

Berapa orang rakyat jelata yang bekerja disana dan berapa orang dari jalur khusus yang menikmati posisi di sana…?

Canberra, 19 Juni 2020

*) PENULIS  T. Murdani adalah mahasiswa program Doktor dalam bidang International Development, Fakultas Art & Design, University of Canberra, Australia, mengajar pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved