Seniman Berkarya
Magister Sastra UI Asal Aceh Ini Ungkap Ketokohan Penguasa Perang Aceh Masa DI/TII, M Hasan Saleh
Cut Novita kemudian meneliti novel tersebut sebagai tesis saat merampungkan program pascasarjana di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Dengan mempelajari sastra, maka kita mempelajari manusia.
Banyak hal yang didapat dengan mempelajari sastra. Oxford dan Cambridge dibangun untuk mempelajari karya-karya sastra Yunani Kuno,” ujar Icut.
Ia lalu melakukan sejumlah penelitian sastra dan dipublikasikan di berbagai seminar dan konferensi internasional.
Penelitian tersebut antara lain; Promoting Universal Wisdom through Teaching Comparative Folklore, dipublikasikan pada Seminar Internasional Pendidikan dalam Tantangan Global, Universitas Indonesia, 2016, Membaca Lolita karya Vladimir Nabokov dalam Bingkai Pascamodernisme, dipublikasikan pada Seminar Sosiologi Sastra UI, Depok (2016), Transformasi Representasi Perempuan dalam penokohan “Amba”:
Sebuah Kajian Intertekstualitas terhadap Kisah Mahabharata (2003) karya Nyoman S Pendit dan Novel Amba (2012) Karya Laksmi Pamuntjak.
Dipublikasikan di Jurnal Piksi Ganesha (2016), Transformasi Representasi Perempuan Indonesia di dalam Iklan Bertema Keluarga di Masa Orde Baru dan Pasca Reformasi, dipublikasikan pada International Conference on Social Science and Humanities, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta, 2016, Understanding Poetry in Teaching English as a Foreign Language in Indonesia, dipublikasikan di Surakarta, Solo (2015), Kosmopitanisme dalam Film ‘On The Road (2012)’; Sebuah Kajian Terhadap Eksistensi The Beat Generation di Amerika tahun 1950-an, dipublikasikan di Jurnal Piksi Ganesha (2015), Representasi Ketokohan Hasan Saleh dalam Novel Napoleon dari Tanah Rencong karya Akmal Nasery Basral, Thesis (2014), Borrowing Procedures in The Translation of Lady Chatterley’s Lover into Indonesian, Mini Thesis (2009), The Use of Contextual Approach in English Idiom Translation, presenting in International Translation and Interpreting Symposium, Universitas Indonesia, 2016, Konstruksi Identitas Perempuan Aceh dalam Media Online Aceh, Presenting in International Conference on Feminism, Jakarta, 2016.
Selain tulisan yang bersifat ilmiah, karya Icut juga dipublikasi, yaitu Aku yang Hening dan Sajak Bumi, dalam Antologi Puisi Seminar Sastra Internasional, Yogyakarta, 2016.
Saat ini ia sedang mengambil program doktor di bidang Ilmu Susastra di Universitas Indonesia, serta menjadi dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Ia mengampu Mata Kuliah Poetry, Prose, Introduction to Literature, Semantic and Pragmatic, dan Phonology di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Selain itu ia juga menjadi dosen Luar Biasa di kampus Universitas Buddhi Dharma, dan STBA Pertiwi.
“Bukan soal uang, tapi mengajar adalah passion saya,” ujar Icut yang kini tinggal di Tangerang. (*)