Harga Biji Pinang di Pijay Kembali Normal  

Harga biji pinang belah tingkat pengumpul di Pidie Jaya berangsur normal sekitar Rp 13.000-Rp 15.000/kg

Editor: hasyim
Serambi
Seorang pedagang di Desa Gunung Ketek, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, menjemur pala dan pinang di depan rumahnya, Rabu (3/4/2019). SERAMBI/TAUFIK ZASS 

MEUREUDU - Harga biji pinang belah tingkat pengumpul di Pidie Jaya berangsur normal sekitar Rp 13.000-Rp 15.000/kg, setelah sebelumnya anjlok akibat gejolak Covid-19. Walaupun begitu, pedagang masih enggan menyetok dalam jumlah besar karena permintaan dari luar negeri seperti India dan Pakistan belum begitu lancar.

M Yusuf CA, satu-satunya pedagang pengumpul hasil bumi terbesar di Pidie Jaya kepada Serambi, Minggu (21/6/2020) menuturkan, ekses dari wabah corona sangat terasa. Apalagi pengiriman barang antarnegara masih lumpuh. Baru beberapa pekan terakhir, suasana mulai membaik.

"Ketika mulai merebaknya virus corona, harga biji pinang paling tinggi dibeli dari petani hanya Rp 12.000 per kilogram. Tapi Alhamdulillah, sekarang ini harganya sedikit naik menjadi Rp 13.000 hingga Rp 15.000 per kg," ujarnya.

Dijelaskan, biji pinang yang telah dikupas kulitnya yang dibeli dari wilayah Pidie Jaya dan Pidie, selanjutnya dibawa pulang ke Deah Teumanah Trienggadeng untuk proses penjemuran. "Jika permintaan pedagang Medan-Sumut dalam bentuk biji sudah dibelah, maka kami harus mengupah warga untuk membelahnya dengan biaya sekitar Rp 50.000 per hari," jelas dia.

M Yusuf mengaku lega karena bisnis tersebut telah dapat menampung banyak tenaga kerja dari desa setempat. "Setiap hari rata-rata 10 orang IRT bekerja membelah pinang," imbuhnya.(ag)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved