Feature

Kisah Putroe Neng, Wanita Jelita dengan 99 Suami Meregang Nyawa saat Malam Pertama (1)

Dari seorang maharani yang ingin menyatukan sejumlah kerajaan di Pulau Ruja, ia malah menjadi permaisuri dalam sebuah pernikahan politis.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Instagram
Putroe Neng tercatat memiliki 100 suami, 99 di antaranya tewas saat malam pertama. 

Sudah puluhan tahun, pemakaman tersebut dijaga oleh keluarga Almarhum Cut Hasan.

Cucu Almarhum Cut Hasan, Munawir, menyebutkan, sering masyarakat yang datang berkunjung.

Termasuk masyarakat dari luar Aceh.

"Dulunya bahkan ada juga yang datang dari Malaysia dan juga Cina," katanya

Terkait jejak sejarah di batu nisan yang ada di Makam Putroe Neng, menurut Munawir, sempat ada ahli sejarah yang datang untuk mencoba membacanya.

"Namun tidak bisa dibaca tulisan yang ada di batu nisan Putroe Neng," katanya.

Sementara itu, beberapa tahun lalu tepatnya pada tahun 2014, Pemerintah Kota Lhokseumawe, melalui Dinas Perhubungan, Kebudayaan, dan Pariwisata setempat, sempat berupaya menggali sejarah dan melakukan pemugaran di sejumlah lokasi sejarah, termasuk makam Putroe Neng.

Sehingga kala itu, tim yang dimotori langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata, Ishaq Rizal (almarhum) berhasil merangkum sipnosis tentang kisah-kisah lokasi sejarah tersebut, termasuk kisah Putroe Neng serta bagaimana cara suami ke-100 selamat di malam pertama.

Berikut Sipnosisnya:

Putro Neng yang memiliki nama asli (sebelum masuk Islam) adalah Laksamana Nian Nio Lian Khi merupakan komandan perang dari China Budha pada akhir abad ke 11 dan awal abad ke 12 Masehi.

Beliau seorang perempuan yang telah dikalahkan oleh pasukan Meurah Johan seorang ulama yang berasal dari kerajaan Peureulak.

Dimana saat itu, Pasukan Meurah Johan berada di daerah Maprai (daerah Sibreh sekarang). Setelah dikalahkan oleh Meurah Johan, Jenderal Nian Nio Lian Khi masuk Islam dan digelar dengan nama Putroe Neng.

Kekalahan dalam peperangan dengan Pasukan Meurah Johan telah mengubah sejarah hidup Putroe Neng.

Dari seorang maharani yang ingin menyatukan sejumlah kerajaan di Pulau Ruja, ia malah menjadi permaisuri dalam sebuah pernikahan politis.

Pendiri Kerajaan Darud Donya Aceh Darussalam, Sultan Meurah Johan, menjadi suami pertama Putroe Neng yang kemudian juga menjadi lelaki pertama yang meninggal di malam pertama.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved