Berita Subulussalam
Manager PMKS PT BDA Bantah Ikan Mati Massal di Sungai Longkib Akibat Limbah, Begini Penjelasannya
Selain itu Jafar menampik jika sisa material limbah yang ditemukan mengalir di tepi kolam akibat luapan.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Selain itu Jafar menampik jika sisa material limbah yang ditemukan mengalir di tepi kolam akibat luapan.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Manager Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Bumi Daya Agrotamas (BDA) Jafar Silalahi hingga kini masih membantah bahwa air limbah mereka meluap atau bocor dan menyebabkan ikan mati di sungai Longkib.
Bantahan itu diutarakan di hadapan wartawan dan rombongan Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang, SE saat meninjau langsung kolam penampungan limbah PMKS PT Bumi Daya Agrotamas (BDA) Senin (22/6/2020) di Kecamatan Longkib.
Jafar juga menyatakan tidak ada kolam penampungan limbah yang jebol.
Selain itu Jafar menampik jika sisa material limbah yang ditemukan mengalir di tepi kolam akibat luapan.
Dikatakan, jika limbah PMKS di perusahaannya meluap maka akan mengalir dari tebing paling rendah.
• Mendikbud Nadiem Ingin Sederhanakan Kurikulum, Tapi Bantah Akan Lebur Pelajaran Agama dengan PPKN
• Polres Subulussalam Tunggu Hasil Lab, Soal Dugaan Pencemaran Limbah Pabrik Sawit di Sungai Longkib
• Total Pasien Covid-19 di Banda Aceh 8 orang, 3 Orang Sembuh dan Lima Orang Lagi Masih Dirawat
”Tapi coba lihat di tebing yang terendah tidak ada sisa limbah baru, semua yang lama hasil kerukan,” kata Jafar
Lantaran itu, Jafar lagi-lagi membantah jika ikan mabuk dan mati di Sungai Longkib akibat pencemaran limbah dari perusahaan mereka.
Jafar hanya mengakui jika mereka melakukan pengerukan material limbah dan ditumpuk di sisi kolam 3.
Dia mengaku bekas material limbah yang ditemukan mengalir dan diduga masuk ke sungai merupakan luberan material.
Dikatakan, material yang mereka keruk diterpa sinar matahari hingga menyebabkan pemanasan dan mengeluarkan minyak.
Soal mengapa air pencucian CPO tidak masuk ke IPAL namun dibuang dan mengalir ke parit yang bermuara ke sungai, Jafar terdiam.
Dia mengakui tidak ada pipa pembuangan pencucian CPO ke kolam IPAL.