Breaking News

Konflik India Cina

Para Komandan Cina dan India Bertemu di Perbatasan, Begini Latar Belakang Konflik di Lembah Galwan

Ini adalah konfrontasi terburuk yang pernah terjadi antara tentara India dan Cina sejak tahun 1975.

Editor: Zaenal
ANADOLU AGENCY/FAISAL KHAN
Tentara India di atas kendaraan militer yang bergerak di sepanjang jalan raya Nasional Srinagar-Leh pada 17 Juni 2020. Setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan keras dengan pasukan Tiongkok di perbatasan yang disengketakan. 

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - India dan China pada hari Senin (22/6/2020), mengadakan pertemuan tingkat komandan korps di Moldo, wilayah Himalaya tinggi di Ladakh.

Sumber-sumber militer mengkonfirmasi pertemuan ini untuk membahas perselisihan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, demikian dirilis Serambinews.com dari Kantor Berita Turki Anadolu Agency.

Ini adalah pertemuan komandan korps kedua sejak 6 Juni untuk menyelesaikan situasi saat ini di Line of Actual Control (LAC), perbatasan de facto India dan Cina di wilayah yang disengketakan.

Menurut media lokal NDTV, dalam pembicaraan hari ini, para jenderal memulai kembali diskusi tentang proses pelepasan, yang terhenti pekan lalu oleh konfrontasi perbatasan.

Ini adalah konfrontasi terburuk yang pernah terjadi antara tentara India dan Cina sejak tahun 1975.

Kepala Distrik Militer Xinjiang Selatan Mayjen Liu Lin dan Letnan Jenderal Harinder Singh Komandan 14 korps bertemu di Moldo-Chushul.

Dalam jumpa pers hariannya pada hari Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan:

“Tiongkok dan India saling berkomunikasi untuk menyelesaikan situasi di lapangan melalui saluran diplomatik dan militer. Saya tidak punya informasi untuk dirilis tentang itu. "

Komentar Zhao adalah sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang pernyataan Menteri India V K Singh pada hari Minggu (21/6/2020).

Saat itu, V K Singh mengatakan, Cina bisa kehilangan dua kali lipat jumlah tentara yang hilang di India dalam bentrokan kekerasan.

Seorang perwira komandan Tiongkok terbunuh dalam bentrokan 15 Juni di Ladakh, tentara China dikonfirmasi selama pembicaraan militer dengan India di Galwan, menurut media setempat.

Ini adalah pengakuan pertama dari Tiongkok atas korban dalam seminggu sejak bentrokan.

Menteri India Klaim 40 Tentara China Tewas akibat Konflik Perbatasan

Tentara India memberi penghormatan terakhir kepada prajurit Sunil Kumar yang gugur dalam konflik perbatasan melawan tentara China di Ladakh. Sunil Kumar dikremasi di Maner, timur negara bagian Bihar, India, pada Kamis (18/6/2020).(STRINGER via REUTERS)
Tentara India memberi penghormatan terakhir kepada prajurit Sunil Kumar yang gugur dalam konflik perbatasan melawan tentara China di Ladakh. Sunil Kumar dikremasi di Maner, timur negara bagian Bihar, India, pada Kamis (18/6/2020).(STRINGER via REUTERS) (STRINGER via REUTERS)

Pada hari Senin, tentara India juga mengizinkan korps penahanan untuk menggunakan senjata api di LAC dalam "keadaan luar biasa".

"Tidak pernah ada embargo eksplisit atas penggunaan senjata api untuk membela diri, tetapi kami telah menegaskan kembali kepada komandan lapangan untuk mengambil keputusan mengenai penggunaan senjata jika diperlukan jika terjadi provokasi dan kontinjensi operasional," sumber militer mengatakan kepada Anadolu Agency.

Berdasarkan Pasal VI tahun 1996 dan Pasal VIII dari perjanjian 2013 antara kedua negara, tidak ada pihak yang akan menggunakan kekerasan terhadap yang lain.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved