Luar Negeri

Mike Pompeo: Iran Akan Beli Pesawat Tempur dari Rusia dan Cina, Javad Zarif Sebut AS Putus Asa

“Dengan pesawat yang sangat mematikan ini, Eropa dan Asia bisa berada di persimpangan Iran,” kicau Pompeo.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Twitter @SecPompeo / @JZarif
Kolase foto Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif. 

SERAMBINEWS.COM – Para pejabat Amerika Serikat terus mengampanyekan kemungkinan ancaman global setelah berakhirnya embargo senjata terhadap Iran pada bulan Oktober 2020.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo adalah salah satu pejabat tinggi Negara Paman Saman yang menyuarakan hal tersebut.

Dalam sebuat cuitannya di Twitter Selasa malam WIB, Pompeo menengarai Iran dapat membeli pesawat tempur baru seperti Rusia SU-30 dan China J-10.

“Dengan pesawat yang sangat mematikan ini, Eropa dan Asia bisa berada di persimpangan Iran,” kicau Pompeo.

“Amerika Serikat tidak akan pernah membiarkan ini terjadi,” lanjut dia.

Cuitan Pompeo ini langsung mendapat respons dari Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif.

“Saking putus asa menyesatkan dunia yang dia klaim datang Oktober, bahwa Iran akan membeli pesawat tempur.

Dan kemudian mengirim mereka ke batas rentang ONE-WAY mereka.

Mungkin dia juga bisa mengatakan bagaimana mereka akan terbang kembali ke Iran setelah kehabisan bahan bakar mereka,” kicau Javad Zarif dalam postingan yang memention akun Twitter milik Pompeo.

Rancangan Resolusi Baru

Sementara itu, foreignpolicy.com memberitakan bahwa admin Presiden AS Donald Trump telah memperkenalkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran yang akan berakhir pada bulan Oktober.

Resolusi ini membuka peluang terjadinya bentrokan kekuatan besar dan kemungkinan veto di Badan Keamanan PBB.

Rancangan resolusi AS akan mewajibkan negara, termasuk Amerika Serikat, untuk mengambil tindakan aktif untuk mencegah Iran memasok, menjual, atau mentransfer senjata ke negara lain, kecuali atas persetujuan komite Dewan Keamanan yang mengawasi sanksi.

Langkah itu juga akan mengharuskan semua negara anggota PBB untuk memeriksa transit kargo melalui wilayah mereka untuk memeriksa impor senjata ilegal atau ekspor dari Iran, dan memberi mereka wewenang untuk menyita dan menghancurkan senjata-senjata tersebut.

Ini juga akan memberlakukan pembekuan aset dan larangan bepergian pada orang-orang yang bertanggung jawab atas pelarangan embargo senjata, dan memberi wewenang kepada negara-negara untuk "menyita, memeriksa, membekukan (menyita), menyita, dan membuang kapal apa pun di pelabuhan mereka."

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved