Serma TNI Rama Wahyudi Gugur di Kongo, Istri Ungkap Kesedihan, Sempat Video Call Sebelum Penyerangan
Rama Wahyudi merupakan prajurit TNI Angkatan Darat dari Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru.
Biasa tanya kabar dan sebagainya," kata Anita.
Pada saat video call, menurut Anita, suaminya sedang berada di dalam mobil dan sedang menempuh perjalanan.
Suaminya kemudian menutup video call dan berjanji akan disambung lagi setelah sampai di markas.
"Setelah itu enggak ada telpon lagi. Paginya dapat kabar, orang staf (TNI) datang kasih tahu kejadian itu.
Pas saya tanya kronologi, katanya dihadang pas pulang itu," sebut Anita.
Dia mengatakan, suaminya sudah enam bulan berada di Kongo.
Apabila tidak ada halangan, sebut Anita, sang suami rencananya akan pulang kampung pada September 2020 mendatang.
"Katanya kemarin bulan delapan (Agustus) mau pulang, tapi karena Covid-19 tak bisa.
Jadi bulan sembilan ambil cuti gelombang kedua.
Saya bilang bisa pulang ya, dijawabnya iya.
Kalau bisa pulang, pulang lah dulu," tutur Anita.
"Rupanya Allah berkehendak lain ya. Pulangnya lebih cepat," kata Anita sambil menangis.
Anita dan Wahyudi memiliki tiga orang anak, dua perempuan dan satu laki-laki.
Anak pertama kelas II SD, anak kedua masih TK dan yang terakhir masih berusia 4 tahun.
Rencana Membangun Rumah