Serma TNI Rama Wahyudi Gugur di Kongo, Istri Ungkap Kesedihan, Sempat Video Call Sebelum Penyerangan
Rama Wahyudi merupakan prajurit TNI Angkatan Darat dari Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru.
Mereka selama ini tinggal di rumah orang tuanya di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung.
Sedangkan rumah mereka masih dalam tahap pembangunan.
"Rumah kami sedang di bangun di kilometer 2 di Jalan Garuda Sakti ini juga.
Rencananya kalau dia udah pulang kita bangun rumah lagi," ucap Anita.
Menurut Anita, suaminya akan berulang tahun di usia yang ke-37 pada Juli 2020 mendatang.
Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed mengatakan, kepulangan jenazah menunggu pengurusan dari PBB terlebih dahulu.
Menurut dia, dalam beberapa hari ke depan jenazah akan tiba di Pekanbaru.
"Nanti akan dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Pekanbaru.
Dia adalah pahlawan karena gugur dalam bertugas," sebut Ismed.
Sebagaimana diketahui, Serma Rama Wahyudi gugur saat bertugas menjalankan misi perdamaian di Kongo.
Dia diserang saat berada sekitar 20 kilometer dari Kota Beni, Provinsi Kivu Utara.
• Pidie Jadwalkan Sekolah Dimulai 13 Juli, Skema Cara Belajar Diatur per Shift Masuk Kelas
• UPDATE Covid-19 di Indonesia 24 Juni 2020: Total 49.009 Kasus,19.658 Pasien Sembuh, 2.573 Meninggal
• 20 Becak Sampah Bantuan Presiden Jokowi Sudah Tiba di Bireuen, Ini Kriteria Desa Bakal Dapat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Sedih Istri Prajurit TNI yang Gugur di Kongo, Video Call Sebelum Penyerangan",