Luar Negeri

Amerika Serikat Buru Pemimpin ISIS yang Baru, Tawarkan Hadiah Rp 142 Miliar

Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli diidentifikasi sebagai "khalifah" pengganti Abu Bakar al-Baghdadi yang tewas pada Oktober 2019.

Editor: Faisal Zamzami
AFP PHOTO/US State Departments Counter-Terrorism Rewards Program/HO
Foto yang dirilis pada 21 Januari 2020, diambil oleh Program Hadiah Kontra-Terorisme Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, memperlihatkan Amir Mohammad Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi, sosok yang dididentifikasi sebagai pemimpin kelompok Negara Islam irak dan Suriah (ISIS) yang baru.(AFP PHOTO/US State Departments Counter-Terrorism Rewards Program/HO) 

Pengumuman itu terjadi beberapa hari setelah Baghdadi tewas dalam serangan pasukan khusus AS di Idlib, Suriah, pada Oktober 2019.

Kementerian Luar Negeri AS memasukkan al-Quraishi ke dalam daftar teroris paling dicari sejak Agustus lalu.

Kemenlu pun menyiapkan hadiah 5 juta dollar AS, sekitar Rp 68,3 miliar, bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi persembunyiannya.

Sejumlah analis menyatakan, ISIS kelabakan karena Baghdadi yang terus bersembunyi sejak 2014 bisa tewas dalam serangan AS.

Karena itu, identitas asli sosok yang bakal memimpin kelompok ekstremis tersebut masih berada dalam kesimpangsiuran.

The Guardian memberitakan, al-Salbi dipilih beberapa jam setelah tewasnya Baghdadi, dengan al-Quraishi tidaklah diakui oleh intelijen maupun pemimpin senior lain.

Salbi disebut merupakan "veteran garis keras dengan nadi yang sama dengan Baghdadi, dan loyalitasnya terhadap ISIS".

Dikatakan, al-Salbi lahir dari keluarga Turkmen di Irak, tepatnya kota Tal Afar, dan merupakan sedikit dari kelompok non-Arab di ISIS.

Dia menamatkan pendidikan Hukum Syariah di Universitas Mosul, dengan pangkatnya meningkat berkat statusnya sebagai cendekiawan.

Salbi adalah sosok yang merilis perintah berisi rencana genosida kelompok ekstremis itu terhadap etnis Yazidi. Merujuk pada laporan Kemenlu AS, Salbi adalah salah satu anggota ISIS dengan ideologi yang paling berpengaruh.

"Dia membantu mengarahkan dan membenarkan penculikan, pembantaian, dan penyelundupan Yazidi di barat laut Irak," ulas Kemenlu AS.

Pada 2004 silam, dia ditangkap pasukan AS dan ditahan di penjara Kamp Bucca di Irak, di mana dia bertemu dengan Baghdadi.

Ban Kendaraan Anda Sudah Botak? Ini Bahayanya Ketika Berkendara

Putrinya yang Masih SMP Pacaran dengan Pria 30 Tahun, Orang Tua Laporkan Penculikan ke Polisi

Hari Ini, 11 Tahun yang Lalu, ‘King of Pop’ Michael Jackson Meninggal Dunia Akibat Overdosis

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buru Pemimpin ISIS yang Baru, AS Tawarkan Hadiah Uang Rp 142 Miliar"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved