Berita Aceh Barat
Cegah Penularan Covid-19, Mahasiswa KKN Unsyiah Sosialisasi Door to Door dan Bagi-bagi Masker
“Semoga apa yang kami lakukan bisa menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama untuk mencegah penularan virus mematikan itu.”
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
“Semoga apa yang kami lakukan bisa menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama untuk mencegah penularan virus mematikan itu.”
Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Mahasiswa KKN Unsyiah membagi-bagikan masker dan flyer edukasi kepada masyarakat termasuk penjual air kelapa dan air tebu di pinggiran Jalan Nasional Meulaboh-Tapaktuan, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.
Rifani Nasron, mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah didampingi rekannya, Aulya Rahmawati, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis kepada Serambinews.com menginformasikan, aksi tersebut mereka lakukan sejak 8 Juni 2020 dan berakhir hingga dua hari lalu.
Melalui aksi ini, kata Rifani diharapkan bisa memutus rantai penularan Covid-19. Sasaran aksi mereka adalah kawasan Gampong Meureubo, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.
• WHO Peringatkan Dunia Akan Hadapi Kekurangan Oksigen Ketika Kasus Covid-19 Capai 10 juta
• Viral Pengakuan Pelajar Tiga Bulan Tidak Sekolah Hanya Nonton Drama Korea dan Tidur
“Kami juga melakukan sosialisasi dari rumah ke rumah (door to door) dan juga pemasangan spanduk edukasi,” ujar Rifani dibenarkan rekannya, Aulya Rahmawati.
Dijelaskannya, mahasiswa KKN Tematik Covid-19 Unsyiah yang berasal dari kelompok 585 juga melaksanakan kegiatan pembagian hand sanitizer, disinfektan, dan minuman herbal untuk meningkatkan imun tubuh masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Dalam penilaian Rifani dkk, salah satu kelompok yang sangat rentan tertular virus berbahaya itu adalah para pedagang, seperti penjual air kelapa dan air tebu di sepanjang Jalan Nasional Meulaboh-Tapaktuan.
• Baru 20 Menit Dibeli, Lamborghini Terbaru Seharga Rp 3,8 Miliar Remuk Karena Kecelakaan
“Saat melakukan aktivitas jual beli, pedagang sering tidak menggunakaan masker sehingga potensi penyebaran virus sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Karenanya kelompok pedagang ini menjadi salah satu sasaran kami,” ujar Rifani.
Saat ini, lanjut Rifani, pandemi Covid-19 belum berakhir. Bahkan menurut data dari website Dinkes Provinsi Aceh, hingga 25 Juni 2020 bertambah 13 lagi warga yang terinfeksi virus corona di Aceh sehingga jumlahnya sudah mencapai 57 orang.
Rinciannya, dua orang meninggal, 20 sembuh, dan 35 orang lagi masih dirawat.
“Semoga apa yang kami lakukan bisa menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama untuk mencegah penularan virus mematikan itu,” demikian Rifani Nasron. (*)