Kisah Pilu Ibu Kalsum, Hendak Dipenjarakan Anak Kandung, Diperlakukan Kasar dan Diusir dari Rumah
Bahkan, hanya gara-gara sepeda motor dipakai saudara, anaknya berinisial M (40) itu tega akan memerkarannya ke polisi.
SERAMBINEWS.COM - Seorang ibu bernama Kalsum (60), asal Desa Ranggegate, Lombok Tengah, tak menyangka anak kandungnya justru berlaku kasar dengan dirinya.
Bahkan, hanya gara-gara sepeda motor dipakai saudara, anaknya berinisial M (40) itu tega akan memerkarannya ke polisi.
Meski laporan anaknya itu akhirnya ditolak oleh polisi, namun hatinya merasa sedih.
Pasalnya, yang melakukan tersebut adalah darah dagingnya sendiri.
Saat ditemui Kompas.com, Kalsum mengaku memang hubungannya dengan anaknya itu tidak cukup harmonis.
Selain dilaporkan ke polisi itu, selama ini ia memang sering diperlakukan kasar, bahkan sempat diusir dari rumah.
"Dia sering katain saya kotor, ditonjok pernah, dia juga sering menyuruh saya pergi (diusir)" kata Kalsum dengan meneteskan air mata, Senin (29/6/2020).
Meski diperlakukan kasar, namun Kalsum mengaku tidak pernah membencinya.
Bahkan, ia selalu berdoa agar anaknya itu selalu mendapat kebaikan.
Terkait laporan anaknya ke polisi itu, Kalsum menceritakan jika sepeda motor yang dipermasalahkan tersebut ia beli dari harta warisan suaminya.
Saat itu, M menjual tanah warisan ayah atau suaminya tersebut senilai Rp 200 juta.
Dari penjualan itu, ia mengaku hanya diberi bagian Rp 15 juta.
Uang tersebut kemudian ia belikan sepeda motor.
Hanya saja karena saudaranya ada yang pinjam, sepeda motor tersebut sementara ditinggal ke rumah saudaranya itu.
Namun tak menyangka, hanya gara-gara dipinjam saudara itu justru anaknya emosi dan menudingnya melakukan penggelapan sepeda motor.
Beruntung laporan anaknya itu ditolak oleh polisi.
Karena ia menganggap tudingan anaknya itu tidak benar.
"Motor itu saya beli dari bagian uang warisan 15 juta, sebenarnya ada Rp 200 juta hasil penjualan, tapi M membawa uang warisan tersebut entah ke mana," kata Kalsum menambahkan.
Sementara itu, M saat dikonfirmasi justru menampik pernyataan ibu kandungnya tersebut.
Ia mengaku tak pernah berbuat kasar apalagi memukul ibunya.
"Ibu itu hanya ingin menjelek-jelekan saya, dia bilang diancam, dipukul, merasa dia aja yang paling benar.
Ibu macam apa itu kalau begitu caranya," kata M saat dikonfirmasi via telepon.
Sedangkan terkait dengan kasus sepeda motor itu, ia keberatan karena dibawa ke rumah saudaranya.
Menurutnya, sepeda motor tersebut dibeli dari harta warisan.
Sehingga ia juga merasa punya hak dengan kendaraan tersebut.
"Motor itu dia bawa ke rumah saudaranya, padahal itu kita beli dari harta warisan.
Jadi saya juga punya hak terhadap motor itu, itu yang saya keberatan" kata M.
Diberitakan sebelumnya, gara-gara sepeda motor dipakai saudara, M (40), warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, hendak memenjarakan ibu kandungnya sendiri berinisial K (60).
Saat membuat laporan ke polisi, M menuding ibu kandungnya telah melakukan penggelapan sepeda motor yang dibeli dari harta warisan ayahnya.
Mengetahui laporan itu, Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah AKP Priyo Suhartono mengaku prihatin.
Pasalnya, hanya karena masalah motor, seorang anak berusaha memerkarakan ibu kandungnya sendiri ke polisi.
Oleh sebab itu, Priyo secara tegas menolak laporan tersebut dan memintanya diselesaikan secara kekeluargaan.
"Iya, saya enggak mau terima, saya menyarankan untuk dirundingkan keluarga," kata Priyo.
Priyo mengatakan, kasus tersebut bermula saat sang anak atau M menjual tanah warisan milik ayahnya senilai Rp 200 juta.
Dari hasil penjualan harta warisan itu, sang ibu hanya diberi bagian Rp 15 juta.
Uang tersebut kemudian oleh sang ibu dibelikan untuk membeli sepeda motor.
Karena ada saudara yang ingin memakainya, sepeda motor tersebut kemudian ditinggal di rumah saudara.
Mengetahui hal itu, ternyata membuat M keberatan dan menuduh ibu melakukan penggelapan sepeda motor.
"Si anak (pelapor) menjual tanah bapaknya Rp 200 juta, ibunya dikasih Rp 15 juta, kemudian belilah motor ibunya.
Kemudian motor itu dia pakai sama saudaranya, si anak keberatan," kata Priyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (29/6/2020).
Rekaman video yang memperlihatkan AKP Priyo menolak laporan M tersebut diketahui sempat viral di media sosial.
Dalam video itu, selain menolak laporan tersebut, Priyo juga sempat menasihati pelapor atas tindakan yang dilakukan kepada ibu kandungnya tersebut.
Menurut dia, tidak sepatutnya seorang anak berlaku demikian kepada sang ibu.
Terlebih lagi, masalah itu hanya karena kesalahpahaman persoalan sepeda motor yang dipakai saudaranya.
"Mohon maaf, Bos, kalau Anda mengejar motor itu sampai Anda berselisih karena motor itu, harga diri Anda sebatas motor itu," ucap Priyo dalam video.
• Seorang Pedagang Salurkan Zakat Berupa Emas Setengah Kilogram Lebih melalui Baitul Mal Aceh
• Mendagri Tito Ngaku Tak Nyaman Bahas Reshuffle Kabinet, Gerindra Bela Prabowo dan Edhy
• Bidan dan Perangkat Desa Selingkuh di Hotel Terekam CCTV, Dipergoki Suami dan Digerebek Warga
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pilu Ibu Kalsum, Sering Diperlakukan Kasar hingga Hendak Dipenjarakan Anak Kandung"