Luar Negeri
Rusia Percepat Pengiriman Rudal yang Dibeli India, Ancaman bagi China?
New Delhi dikabarkan meminta kesepakatan senilai US$ 5,43 miliar ini dipercepat di tengah meningkatnya ketegangan militer dengan Beijing.
Pasukan Rusia mulai menggunakan S-400, sistem pertahanan yang didesain untuk menjatuhkan dan melenyapkan segala ancaman di angkasa, pada 2007 silam.
Berdasarkan keterangan dari pabrikannya, perusahaan Almaz-Antey, sistem rudal itu bisa menempuh jarak hingga 400 kilometer dan bisa ditempatkan hanya dalam lima menit.
Sistem itu terdiri dari sejumlah kendaraan.
Yakni mobil komando, kendaraan radar dengan berbagai fungsi, serta kendaraan peluncur yang masing-masing mengangkut empat rudal.
Puluhan S-400 disebut sudah disiagakan di seantero Rusia.
Di antaranya di kawasan paling barat seperti Kaliningrad hingga daerah timur jauh.
Empat unit S-400 dilaporkan juga sudah dikerahkan di Crimea, semenanjung Laut Hitam yang direbut Rusia dari Ukraina pada konflik 2014 silam.
Sementara dua lainnya dibawa ke Suriah, di mana Rusia merupakan sekutu Presiden Bashar al-Assad, untuk melindungi pangkalan Khmeimim serta Tartus.
2. Siapa Saja yang Sudah Membelinya?
China disebut merupakan negara pertama yang membeli sistem itu, dengan Rusia menerima permintaan transaksi sebesar 3 miliar dolar AS, atau Rp 42 triliun.
Pengiriman pun dilaksanakan April 2018, dengan uji coba mengambil tempat akhir Juni lalu.
Sejumlah detil dari sistem tersebut dipaparkan kepada publik.
India kemudian membeli lima unit S-400 dengan banderol 5,2 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 72,8 triliun, dengan pengapalan bakal berlangsung akhir tahun ini.
Negara lain juga menaruh perhatian antara lain Qatar, Irak, hingga Arab Saudi.
Hal ini membuat AS terpaksa memberikan diskon untuk sistem rudal Patriot.