Salah Satu Aset Terbesar, Berapa Uang yang Dihasilkan Freepot, & Mengapa Indonesia Tak Kunjung Kaya?

Menurut Forbes, tambang tersebut mengalami ketidakstabilan harga global akibat eskalasi perang dagang AS-China.

Editor: Amirullah
tribunnews
Grasberg, Tambang emas Freeport di Papua 

Dalam data Freeport setiap ton konsentrat 26.5% adalah tembaga, 39,34 gram emas, kemudian setiap ton konsetrat mengandung 70,37 gram perak.

Freeport saat ini memiliki tambang tembaga dan emas bawah tanah terbesar di dunia, yang terus dikembangkan.

Tambang bawah tanah ini bisa menghasilkan 3 juta ton konsentrat per tahun.

Meski punya kekayaan alam yang luar biasa besarnya, bahkan indonesia bisa saja memiliki status sebagai 'raja', Indonesia kesulitan memaksimalkan status 'raja' tersebut.

Kisah Gunung Tembaga di Papua, Insinyur Freeport: di Dalamnya Terkandung Perak dan Emas Langka!

Bahkan tidak jarang pihak-pihak dari luar negeri melakukan berbagai upaya untuk merebut kekayaan alam Indonesia, seperti yang dilakukan Amerika Serikat saat ingin merebut tambang emas di Papua.

Indonesianis asal Australia, Greg Poulgrain menyebutkan bahwa CIA di bawah kepemimpinan Allen Dulles berperan dalam kepemilikan Freeport atas tambang emas di Papua.

Bahkan, menurut catatan Poulgrain, pembunuhan Presiden AS John F. Kennedy dan tergulingnya Presiden Indonesia Soekarno dari jabatannya terkait dengan upaya AS merebut tambang emas terbesar di dunia tersebut.

Ya, meski memiliki berbagai kekayaan alam yag melimpah ruah, Indonesia pada akhirnya tetap tidak mampu memaksimalkannya.

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan juudul Diyakini Sebagai Salah Satu Aset Bumi Terbesar Milik Indonesia, Inilah Uang yang Dihasilkan Tambang Ems Freepot, Tapi Mengapa Indonesia Tak Kunjung Kaya?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved