Sumber Migas

Aceh Bisa Dapat Sumber Migas Baru dari Blok Singkil dan Meulaboh

Hafizh menyebutkan kabar menggembirakan itu merupakan bukti bahwa industri hulu migas di Aceh semakin menunjukkan tren positif, dimana minat dari peru

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOTO DARI BPMA
Wilayah Kerja Offshore North West Aceh (Blok Meulaboh) seluas area 9200 km2 diperairan pantai barat selatan Aceh. Sumber BPMA 

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kabar gembira datang dari industri hulu migas di Aceh.

Berdasarkan hasil dari Joint Study Assesstment (JSA) yang dilakukan oleh perusahaan migas asal Singapura, Conrad Petroleum yang menggandeng Universitas Pembangunan Nasional Veteran dan Frontier Point Ltd dan Universitas Trisakti, disebutkan bahwa Provinsi Aceh berpeluang mendapat sumber baru migas dari Blok Singkil dan Blok Meulaboh di perairan pantai barat-selatan Aceh.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohamad Faisal melalui Kepala Divisi Eksplorasi dan Eksploitasi, Ibnu Hafizh, Rabu (1/7/2020).

Hafizh menyebutkan kabar menggembirakan itu merupakan bukti bahwa industri hulu migas di Aceh semakin menunjukkan tren positif, dimana minat dari perusahaan-perusahaan migas baik dari dalam maupun luar negeri cukup tinggi untuk berinvestasi di provinsi paling barat Indonesia ini.

Dikatakan Hafizh, informasi tersebut dipaparkan dalam presentasi akhir studi bersama di Wilayah Kewenangan Aceh untuk Offshore South West Aceh (OSWA) Blok Singkil oleh Conrad Petroleum dan North West Aceh (ONWA), dan Blok Meulaboh oleh Frointier Point Ltd melalui video conference pada minggu lalu dihadapan Tim Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas Aceh.

Dalam presentasi tersebut disebutkan bahwa Conrad Petroleum Ltd dan Frontier Point Ltd berminat melanjutkan hasil studi bersama ke penawaran langsung untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di area tersebut.

Kodim Bireuen Bangun Rumah Warga Miskin di Blang Panjoe Kutablang

Lagu ‘How You Like That’, BLACKPINK Pecahkan 5 Rekor Dunia, YouTube dan Spotify

Pesta Pernikahan Berujung Tragis, Pengantin Pria Meninggal dan 95 Tamu Undangan Positif Corona

Untuk itu, Conrad Petroleum Ltd dan Frontier Point Ltd diminta segera menyampaikan hasil studi dan keputusan atas tindak lanjut joint study tersebut kepada Direktur Jenderal Migas EDSM c/q Tim Penawaran WK Migas Aceh paling lambat selama 14 hari kerja sejak kegiatan presentasi dilakukan pada 26 Juni 2020.

"Pelaksanaan studi bersama dinyatakan telah selesai baik Conrad Petroleum Ltd maupun Frontier Point Ltd dan juga sudah disampaikan pada presentasi akhir studi bersama mereka kepada Tim Penawaran Migas Aceh. Yaitu terdiri atas Pemerintah Pusat diwakili oleh Ditjen Migas, Pemerintah Aceh diwakili oleh Dinas ESDM Aceh, BPMA dan Civitas Akademik," jelas Hafizh.

Ia menyebutkan adapun total potensi di Blok Singkil dengan asumsi P50 adalah sebesar 296 miliar kaki kubik gas (BCF). Sedangkan Blok Meulaboh memiliki potensi minyak bumi dengan asumsi P50 sebesar 192 juta barel minyak (MMBO) dan potensi gas dengan asumsi yang sama sebesar 1,1 triliun kaki kubik gas (TCF) yang ditangani oleh Frontier Point Ltd.

Berdasarkan hasil studi bersama tersebut, potensi hidrokarbon diyakini berada pada Wilayah Kerja Offshore South West Aceh (Blok Singkil) dengan luas area kerja sebesar 8200 km2 dan Offshore North West Aceh (Blok Meulaboh) seluas area 9200 km2, dengan resiko geologi rata-rata moderate to high risk khususnya di keberadaan source rock.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved