Breaking News

Wisata Aceh Selatan Minim Polesan, Dua Objek Masuk Nominasi API 2020

Pengelolaan kedua objek wisata tersebut disorot Ketua Komisi II DPRK Aceh Selatan, Hadi Surya STP MT yang menilai minimnya sentuhan

Editor: bakri
For Serambinews.com
Tim survei dari Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh Selatan sedang melakukan survei di sejumlah destinasi wisata yang ada di kabupaten tersebut, Jumat (14/2/2020).   

TAPAKTUAN - Dua objek wisata di Aceh Selatan masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020. Kedua objek wisata tersebut adalah wisata cenderamata berupa rencong batu dan objek wisata air. Namun demikian, pengelolaan kedua objek wisata tersebut disorot Ketua Komisi II DPRK Aceh Selatan, Hadi Surya STP MT yang menilai minimnya sentuhan pemerintah lewat Dinas Pariwisata dalam memoles dunia pariwisata setempat.

"Contohnya, pada nominasi wisata cenderamata atas nama rencong batu, mereka tumbuh dan berkembang sendirinya oleh Politeknik Aceh Selatan (Poltas) berkat dukungan dukungan pemda dan improvisasi laboratorium Poltas, bukan binaan dinas pariwisata," ulas Hadi Surya dalam Group WA Silaturahmi Aceh Selatan, Rabu (1/7/2020).

Semestinya, ujar Hadi, rencong batu berbahan dasar marmer itu bisa ditetapkan sebagai cenderamata khas Aceh Selatan. Untuk itu, ia meminta, agar Dinas Disperindagkop dan UKM Aceh Selatan secepatnya merespons hal tersebut. “Demikian juga dengan Dekranas, harus memperhatikan dan menjadikan rencong batu ini sebagai salah satu produk unggulan Aceh Selatan,” ucapnya.

Hal serupa juga terjadi pada nominasi wisata air. Menurut Ketua Komisi II ini, objek wisata itu juga berkembang sendiri lantaran ditopang hobi para komunitas surfing (selancar) yang tergabung dalam Tapaktuan Surf Camp. Bahkan, beber dia, kabarnya keberadaan wisata air itu juga belum pernah mendapat perhatian Dinas Pariwisata Aceh Selatan.

"Makanya, bisa kita nilai bahwa potensi wisata kita sangat baik, tapi sangat disayangkan terkesan tumbuh dengan sendirinya. Ibarat kata, bagaikan bak jok timoh lam huteun' (timun tumbuh dalam hutan). Atas hal ini, sepatutnya Dinas Pariwisata untuk berbenah diri dan respons terhadap potensi alam Aceh Selatan untuk dikembangkan dengan konsep Fokus dan Tuntas," sarannya.

Terkait masuknya dua objek wisata dalam nominasi API 2020, menurut Hadi Surya, Dinas Pariwisata Aceh Selatan harus lebih giat melakukan upaya melobi dana APBN, khususnya untuk pengembangan kedua objek wisata masuk nominasi tersebut. "Aceh Selatan sangat potensial dikembangkan pariwisata dan merupakan sektor andalan daerah. Mohon kepada semua pihak untuk melakukan vote mulai bulan Agustus terhadap nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2020 yang link-nya akan disampaikan secara berantai nantinya," ajak Hadi Surya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Aceh Selatan, Safril SSos yang dikonfirmasi Serambi secara terpisah, Rabu (1/7/2020), terkait kritikan Ketua Komisi II DPRK, mengaku, memang kedua objek wisata yang masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia 2020 itu belum mendapat sentuhan dinasnya. Ia mengungkapkan, Dinas Pariwisata terganjal keterbatasan anggaran dalam memoles objek wisata di Aceh Selatan.

"Sebenarnya bukan tidak kita sentuh, tapi anggaran terbatas. Nominasi itu juga kita peroleh atas usulan kita ke API," jelas Safril yang dilantik menjadi Kepala Dinas Pariwisata Aceh Selatan pada Januari 2020.(tz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved