275 Gajah Mati Misterius di Botswana, Bukan karena Perburuan, Tubuhnya Utuh Mirip Gejala Kelumpuhan
Kematian ratusan gajah ini pertama kali terjadi beberapa bulan lalu di wilayah Okavango Panhandle.
Pada 1990, jumlah kematian gajah ada 80.000 ekor dan sekarang menjadi 130.000.
Namun mamalia ini dipandang sebagai gangguan oleh beberapa petani, yang tanamannya telah dihancurkan.
Pada Mei tahun lalu, Presiden Botswana Mokgweetsi Masisi telah mencabut larangan untuk perburuan besar gajah selama 5 tahun.
Namun, perburuan besar tidak terjadi pada April karena pandemi corona yang membuat diterapkannya pembatasan perjalanan mancanegara.
Sehingga pemburu dari banyak negara yang terkena Covid-19 tidak dapat memasuki Botswana.

Sementara Dr Niall McCann, seorang Direktur Konservasi Lembaga Amal National Park Rescue yang berbasis di Inggris mengatakan, "Ini adalah kematian massal dalam tingkatan yang belum pernah terlihat dalam waktu yang sangat, sangat lama.
Di luar kekeringan, saya tidak tahu kematian massal bisa menjadi sesignifikan ini."
Karena pemerintah Botswana masih belum melakukan uji sampel, maka tidak ada informasi terkait penyebab kematian atau apakah kematian massal itu bisa berisiko terhadap kesehatan manusia.
2 kemungkinan adalah keracunan dan patogen (penyakit) yang tidak diketahui.
Anthrax, awalnya dipertimbangkan sebagai penyakit yang paling mungkin namun telah dikesampingkan.
Menurut McCann, ketika kematian massal terjadi pada gajah yang hidup di dekat habitat manusia saat penyakit satwa liar menjadi kecurigaan banyak orang, dan sampel belum dikirim ke laboratorium yang punya reputasi yang baik adalah suatu hal yang keterlaluan.
Saksi mata setempat mengatakan beberapa gajah tampak berjalan mengelilingi air, hal itu mengindikasikan adanya gangguan neurologis.
"Jika Anda melihat pada (foto) bangkai gajah, beberapa dari mereka jatuh terjerembab tepat di wajah mereka, menunjukkan mereka mati sangat cepat.
Yang lain jelas mati lebih lambat, seperti yang berkeliaran. Jadi sangat sulit untuk mengatakan apa racunnya," ungkap McCann.
Gajah-gajah dari berbagai usia dan jenis kelamin ditemukan sekarat, menurut laporan lokal.