Breaking News

275 Gajah Mati Misterius di Botswana, Bukan karena Perburuan, Tubuhnya Utuh Mirip Gejala Kelumpuhan

Kematian ratusan gajah ini pertama kali terjadi beberapa bulan lalu di wilayah Okavango Panhandle.

Editor: Faisal Zamzami
Via Intisari
Ratusan gajah mati secara misterius di Botswana, Afrika 

Beberapa yang hidup tampak lemah dan kurus, seakan-akan mereka akan mati beberapa pekan lagi.

Ada pun angka kematian gajah diperkirakan lebih tinggi karena bangkai-bangkai sulit ditemukan, menurut para ahli konservasi.

Racun sianida, yang sering digunakan pemburu di Zimbabwe, adalah racun yang paling memungkinkan namun satwa liar itu tidak tampak sekarat sebelum mati.

Berdasarkan laporan lokal, hanya ada sedikit burung pemakan bangkai dari yang seharusnya, tetapi tidak menunjukkan perilaku abnormal. "

Tidak ada preseden untuk ini menjadi fenomena alam tetapi tanpa pengujian yang tepat, hal itu tidak akan pernah diketahui," ujar McCann.

Ada yang menyebut Covid-19 sebagai sesuatu yang dianggap mungkin jadi penyebabnya meski itu tidaklah mungkin. Ada sekitar 15.000 gajah di delta, 10 persen dari total keseluruhan di negara itu.

Ekowisata menyumbang antara 10-12 persen dari PDB Botswana, penghasilan kedua setelah berlian. “Anda melihat gajah sebagai aset negara.

Mereka adalah berlian yang berkeliaran di sekitar delta Okavango,” kata McCann.

"Ini adalah bencana konservasi - ini berbicara tentang negara yang gagal melindungi sumber dayanya yang paling berharga."

Gading bangkai gajah belum dihilangkan dan konservasionis telah mendesak pihak berwenang Botswana untuk menjaga bangkai sehingga pemburu tidak mengambil gadingnya.

Sampai saat ini belum ada laporan kematian gajah di negara-negara tetangga.

"Ada kekhawatiran nyata tentang keterlambatan pengiriman sampel ke laboratorium terakreditasi untuk pengujian pengidentifikasian sampel, dan pada akhirnya mengambil langkah-langkah untuk mengurangi itu," kata Mary Rice, Direktur Eksekutif Badan Investigasi Lingkungan di London.

“Kurangnya urgensi merupakan masalah nyata dan tidak mencerminkan tindakan seorang penjaga yang bertanggung jawab. Sudah ada tawaran bantuan berulang kali dari pemangku kepentingan swasta untuk memfasilitasi pengujian mendesak yang tampaknya tidak digubris, dan semakin banyak jumlahnya (kematian gajah), terus terang, mengejutkan."

Sementara itu, melansir The Guardian, Dr Cyril Taolo, penjabat Direktur Departemen Margasatwa dan Taman Nasional Botswana berkata, “Kami mengetahui gajah yang sedang sekarat. Dari 350 hewan, kami telah mengonfirmasi 280 dari hewan-hewan itu.

Kami masih dalam proses mengonfirmasi sisanya. Kami telah mengirim [sampel] untuk pengujian dan kami mengharapkan hasilnya selama beberapa minggu ke depan," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved