Aksi Kemanusian untuk Pengungsi Rohingya, Tak Hanya Bantuan, Rambut Harus Dipangkas
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lhokseumawe sebagai salah satu lembaga penanggulangan bencana juga mendampingi
Sudah sepekan, 99 imigran Rohingya menempati bekas Kantor Imigrasi Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. Di tempat pengungsian tersebut, mereka di bawah tanggungjawab Pemko Lhokseumawe dan dilayani juga oleh berbagai NGO lokal, serta internasional.
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lhokseumawe sebagai salah satu lembaga penanggulangan bencana juga mendampingi di lokasi pengungsian. Keberadaan mereka untuk membantu baik menyalurkan kebutuhan, dan mendampingi penyaluran bantuan dari berbagai pihak terutama dari keluar besar Muhammadiyah Se-Indonesia.
Koordinator MDMC Lhokseumawe, Abdul Gani Haitamy kepada Serambi, Sabtu (4/7/2020), mengatakan, mereka sudah menjadwalkan beberapa program kegiatan diantaranya psikososial, dan emergensi respon yang merupakan bagian dari tugas mereka di lapangan.
Seiring perjalanan waktu, kebutuhan pengungsi Rohingya baik makanan dan tempat tidur sudah terpenuhi dengan baik. Namun, Abdul Gani menjelaskan, dari segi penampilan pakaian juga sudah berganti, tetapi yang menjadi permasalahan adalah rambut mereka masih belum bisa disisir secara normal. Hal ini akibat lamanya di laut membuat rambut mereka keras, dan memerah.
“Melihat kondisi ini, kami dari pengurus Pemuda Muhammadiyah Kota Lhokseumawe, langsung melaksanakan briefing bersama rekan lainnya untuk memastikan rambut mereka harus rapi,” ucapnya.
Berselang beberapa saat kemudian, akhirnya MDMC bisa melaksanakan pangkas terhadap kaum pria pengungsi Rohingya. “ Setelah rambut dipangkas membuat mereka terlihat bahagia. Apalagi, mereka juga akan dipindahkan ke tempat penampungam baru di BLK Pemko,” pungkasnya.(zak)