Pengawasan Perbatasan

Masih Gunakan Thermogun, Pengawasan Covid-19 di Posko Perbatasan Aceh Tamiang Dinilai Belum Maksimal

Anggota DPRA yang tergabung dalam tim Pansus LHP BPK RI itu awalnya menanyakan sejumlah pengerjaan di Aceh Tamiang yang menggunakan sumber dana dari O

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RAHMAD WIGUNA
Bupati Aceh Tamiang Mursil didampingi Wabup HT Insyafuddin saat menerima kunjungan anggota DPRA, Senin (6/7/2020). Fungsi Posko Perbatasan Covid-19 menjadi salah satu isu yang dibahas. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pengawasan orang masuk melalui Aceh Tamiang hingga kini masih mengandalkan thermogun.

Pemkab Aceh Tamiang mengaku sulit meningkatkan sistem pengawasan karena tidak memiliki anggaran.

Hal ini dibeberkan Bupati Aceh Tamiang Mursil di hadapan tujuh anggota DPRA yang berkunjung ke ruang kerjanya, Senin (6/7/2020) siang.

Anggota DPRA yang tergabung dalam tim Pansus LHP BPK RI itu awalnya menanyakan sejumlah pengerjaan di Aceh Tamiang yang menggunakan sumber dana dari Otsus 2019.

Salah satu yang menjadi sorotan legislatif ialah bangunan asrama mahasiswa Aceh Tamiang di Banda Aceh yang belum bisa dihuni karena belum selesai dibangun.

“Ada pesan dari mahasiswa kita di Banda Aceh. Kami siap membantu melalui aspirasi Dapil VII agar bangunan tidak terbengkalai,” kata anggota DPRA Nora Idah Nita.

Mursil menjelaskan pembangunan di gedung asrama belum bisa dilanjutkan karena belum terdaftar sebagai aset Pemkab Aceh Tamiang.

“Itu belum terdaftar sebagai aset kita. Selama belum menjadi aset kita, kita tidak bisa membangun,” ungkapnya.

Pembahasan melebar ketika muncul pertanyaan mengenai realisasi rencana tiga kabupaten/kota mendirikan posko bersama pengawasan Covid-19 di perbatasan Aceh Tamiang.

Di hadapan tujuh anggota DPRA dari Dapil VII, Asrizal Asnawi, Jauhari Amin, Nora Idah Nita, Irfansyah, Syamsuri, M Rizki dan Nova Zahara, Mursil yang didampingi Wabup HT Insyafuddin menjelaskan rencana itu belum bisa diwujudkan karena belum mendapat dukungan anggaran dari provinsi.

Mursil pun meminta semua pihak memaklumi bila penjagaan di Posko Perbatasan dinilai belum maksimal.

“Kami terus mencoba maksimal menjaga perbatasan karena kami cukup sadar tugas kami bukan hanya menjaga Aceh Tamiang, tapi seluruh wilayah Aceh,” kata Mursil.

BLT-DD Tahap II Sudah Disalurkan Bagi 199 Desa di Nagan Raya, Tahap III untuk 30 Gampong

Meski Sepi, Susi Air Tetap Layani Penerbangan Blangkejeren ke Medan dan Banda Aceh Maupun Sebaliknya

Kekurangan 50 Persen, Pijay Usul Penambahan Pupuk Bersubsidi ke Dinas Pertanian & Perkebunan Aceh

Saat ini proses pemeriksaan masih mengandalkan thermogun yang akan dilanjutkan dengan rapid test bagi pendatang yang bersuhu tubuh dia tas 38 derajat celcius.

Dia cukup menyadari di tengah ancaman Covid-19 yang terus meningkat, seharusnya pemeriksaan dilakukan lebih ketat dan melibatkan personel yang lebih banyak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved