Berita Abdya
Masjid Agung Abdya Salurkan Habis Sumbangan Jamaah Setiap Pekan, Ini Jumlah Anak Yatim yang Dibantu
Total anak yatim di tiga gampong itu 41 orang dan masing-masing sudah menerima enam kali sedekah hingga Minggu (5/7/2020)
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Saifullah
Laporan Zainun Yusuf | Abdya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Badan Kemakmuran Masjid Baitul Ghafur (BKMABG) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyalurkan semua hasil sumbangan jamaah setiap akhir pekan kepada para anak yatim dan fakir miskin.
Penyaluran habis semua sedekah jamaah yang terkumpul dalam setiap pekan itu selaras dengan instruksi Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH selaku Ketua Penasehat Masjid Agung.
Ketua BKMABG, H Salman Alfarisi ST kepada Serambinews.com, Senin (6/7/2020), menjelaskan, tindak lanjut dari arahan Bupati Akmal selaku Ketua Penasehat dan Sekda Abdya sebagai Ketua Pembina bahwa setiap akhir pekan disalurkan habis sedekah untuk anak yatim dan fakir mikin yang dilaksanakan sejak 17 Mei lalu.
Untuk sementara, ujarnya, penyaluran sedekah diperuntukkan bagi anak yatim dan fakir miskin lingkungan sekitar masjid, yaitu Gampong Seunaloeh 19 orang, Guhang 10 orang, dan Gampong Lhueng Asan 11 orang.
Total anak yatim di tiga gampong itu 41 orang dan masing-masing sudah menerima enam kali sedekah hingga Minggu (5/7/2020), di mana setiap anak yatim menerima sedekah Rp 50.000 setiap penyaluran.
• Alat Penyetrum Ikan Renggut Nyawa Razali, Tukang Bangunan Warga Kuta Baro, Ini Kronologi Kejadiannya
• Terbukti Zina, Dua Terpidana Pelanggar Syariat Islam di Langsa Dihukum Cambuk 100 Kali
• Bertambah 241, Aksi Donor Darah ASN Pemerintah Aceh Kumpulkan Darah 1.960 Kantong
“Total sedekah untuk 41 anak yatim di tiga desa yang sudah disalurkan sebesar Rp 14.250.000,” sebutnya. “Alhamdulillah, sedekah jamaah untuk yatim dan fakir miskin setiap pekan terus meningkat,” ucap Salman Alfarisi.
Jika nilai sedekah jamaah yang disalurkan di akhir pekan terus bertambah, maka wilayah penyalurannya juga diperluas untuk anak yatim dan fakir miskin yang mendiami sebagian kawasan Gampong Keude Siblah dan Gampong Meudang Ara. Karena daerah ini juga berdekatan dengan lokasi Masjid Agung Baitul Ghafur.
Di Masjid Agung Abdya itu sendiri, beber H Salman, tersedia tida kotak amal untuk menampung sedekah jamaah bagi anak yatim, fakir miskin, dan badan kemakmuran masjid (BKM). Para jamaah yang beramal tinggal memilih kotak yang diinginkan. Ketiga kotak amal tersebut ditempatkan di tiga pintu masuk dan keluar masjid.
Instruksi Bupati
Sebelumnya, Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH selaku Ketua Penasehat Masjid Agung yang berlokasi di Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie itu memberi arahan kepada BKM agar tidak boleh berlama-lama menyimpan dana sedekah dari jamaah.
Sebab, ujar Akmal, biasanya jamaah ingin segera melihat dan merasakan keberkahan dari sedekahnya. Karenanya, BKM tidak dibenarkan menyimpan lama dana sumbangan dari jamaah dan sedekah untuk anak yatim serta fakir harus habis disalurkan setiap akhir pekan.
• Kebakaran di Pasar Meulaboh Hanguskan Tujuh Ruko, Ini Nama Para Pemiliknya
• Wakil Ketua DPRA Serahkan Bantuan APD untuk RSUD-YA Tapaktuan
• Belajar dari Masjid Jogokariyan Badan Kemakmuran Masjid Agung Abdya Salur Habis Sedekah Setiap Pekan
Artinya, setiap akhir pekan atau hari Minggu, saldo sedekah yatim dan fakir miskin harus nol. Sedangkan sumbangan jamaah untuk BKM juga harus dimanfaatkan atau dibelanjakan bagi kemakmuran masjid dan jamaah.
Akmal Ibrahim dalam pertemuan dengan BK Masjid Agung Baitul Ghafur mengatakan, BKM agar tidak bangga dengan laporan keuangan yang saldonya mencapai puluhan juta, bahkan ratusan juta. Sebab, dana tersebut merupakan sedekah dari jamaah maka harus segera disalurkan kepada yang berhak.
Sebagai catatan, Bupati Abdya, Akmal Ibrahim telah mengirim sebuah tim untuk mempelajari manajemen pengelolaan Masjid Jogokariyan di Yogyakarta dan sejumlah masjid di Jakarta pada 28 Februari hingga 1 Maret 2020 lalu.
Tim ini dikoordinir Sekda Thamrin dan Wakil Bupati, Muslizar MT. Salah satunya yang menarik untuk diadopsi adalah pengelolaan infag jamaah di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta oleh takmir masjid setempat.
Di Masjid Jogokariyan, tim melihat seluruh dana infaq yang diperoleh dari jamaah dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan sosial. Kebijakan ini yang coba diterapkan di Masjid Agung Abdya.(*)