Berita Nasional
Covid-19 Bisa Menular Melalui Udara, Pemerintah Minta Warga Perhatikan Sirkulasi dan Ventilasi
Mikro droplet bisa memicu penularan Covid-19 lewat udara. Mikro droplet merupakan droplet berukuran kecil yang berasal dari orang terinfeksi.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui gugus tugas penanganan virus covid-19 menyebut belum ada pernyataan resmi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait penyebaran virus corona lewat partikel udara atau airborne.
"Pernyataan resmi WHO yang menyatakan penularan lewat airborne belum ada," ujar Kepala Pusat Krisis Gugus Tugas Covid-19 Budi Sylvana, Kamis (9/7/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menjelaskan soal mikro droplet yang disebut bisa memicu penularan Covid-19 lewat udara. Mikro droplet merupakan droplet berukuran kecil yang berasal dari orang terinfeksi Covid-19.
"Kita tahu bahwa droplet ini ada yang ukurannya kecil yang disebut mikro droplet. Yang memiliki waktu cukup lama untuk bisa hilang dari lingkungan," ujar Yuri.
• Covid-19 Dapat Menular Lewat Udara, Partikel Aerosol Virus Corona Mirip Asap Rokok
• Suhu Udara di Aceh Capai 35 Derajat Celcius, BMKG Prediksikan Kondisi Panas Ini Sampai September
• Virus Corona Serang Sekolah Scapa TNI AD, 1.262 Calon Perwira dan Pelatih Positif Covid-19
Mikro droplet ini, kata Yuri, akan bertahan lebih lama dalam kondisi tempat atau wilayah yang tertutup dengan kondisi ventilasi yang tidak terlalu baik. Oleh karena itu, dia menjelaskan sejumlah langkah agar masyarakat terhindar dari penularan Covid-19 lewat mikro droplet yang melayang di udara. Pertama, masyarakat wajib menggunakan masker.
"Apapun alasannya, gunakan masker karena ini melindungi kita," tutur Yuri.
Warga juga harus memastikan untuk menjaga jarak aman saat melakukan kontak sosial. Jaga jarak minimal dilakukan sejauh 1,5 meter - 2 meter. Tidak lupa rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.
"Untuk kita yang bekerja pada ruang yang tetap, di ruang kerja di kantor, pastikan bahwa sirkulasi udara dan ventilasi ruang kerja kita setiap hari terganti udaranya," ujar Yuri.
"Sebisa mungkin kalau akses udara segar dari luar bisa dilakukan, maka lakukan itu," lanjutnya.
Hal yang sama menurutnya juga harus dilakukan di kendaraan. Yuri menyarankan agar masyarakat setiap pagi membula jendela mobil sebelum berangkat bekerja.
"Buka semua jendela mobil dan beri kesempatan udara yang dalam ruangan (mobil) terganti dengan yang baru. Yang berasal dari luar dan setelah itu baru kita tutup," jelasnya.
• Kapolda Aceh, Pangdam Launching Kampung Tangguh Covid-19 & Program Ketahanan Pangan di Bener Meriah
• Rekor Baru Bertambah 2.657 Orang, Klaster Secapa AD 1.262, Total 70.736 Kasus Covid-19 di Indonesia
• Dua Dokter Kakak Beradik dan Sang Ayah Meninggal karena Covid-19
"Agar kita tidak berada di satu lingkungan yang tidak pernah tergantikan udaranya, terjebak dalam ruang terbatas dengan AC yang tersirkulasi di dalamnya," ujar Yuri.
Sebelumnya, WHO mengakui "bukti yang muncul" tentang penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 lewat udara, dalam briefing media di Jenewa, Selasa (7/7). Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis pandemik Covid-19 di WHO, mengatakan, mereka telah membicarakan mengenai kemungkinan transmisi lewat udara dan transmisi aerosol (partikel virus melayang di udara) sebagai salah satu bentuk transmisi dari Covid-19.
Benedetta Allegranzi, pemimpin teknis untuk pencegahan dan pengendalian infeksi WHO juga mengatakan bahwa ada bukti yang muncul tentang transmisi virus corona lewat udara, tetapi tidak definitif.
"Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik - khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup dan berventilasi buruk telah dideskripsikan, (dan) tidak bisa dikesampingkan," ujarnya, seperti dilansir dari Reuters.