Berita Bener Meriah
Kapolda Aceh, Pangdam Launching Kampung Tangguh Covid-19 & Program Ketahanan Pangan di Bener Meriah
Kegiatan tersebut juga dihadiri Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro SE.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Nur Nihayati
Kegiatan tersebut juga dihadiri Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro SE.
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Kampung Umah Besi, Kecamatan Gajah Putih, Bener Meriah menjadi kampung tangguh covid-19.
Lauching itu dilakukan Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada bersama Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Hassanudin SIP MM.
Kemudian, Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi dan kepala DPMG Aceh, Azhari Hasan.
Acara lauching Kampung Tangguh Covid-19 dan Program Ketahanan Pangan di Kampung Umah Besi, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah, Kamis (9/7/2020).
Kegiatan tersebut juga dihadiri Danrem 011 Lilawangsa, Kolonel Inf Sumirating Baskoro SE.
Lalu, Dandim 0106/AT-BM, Letkol Inf Valyan Tatyunis, Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK.
Kemudian, Sekda Bener Meriah, Drs Haili Yoga MSi, Ketua DPRK, MHD Saleh, dan unsur Forkopimda.
Dan Forkopimda plus, serta anggota DPRA dapil 4 di antaranya, Salihin, Bardan Sahidi, dan Alaidin Abu Abbas.
• Satu Keluarga Asal Nias Masuk Islam di Aceh Selatan
• 1.262 Orang di Sekolah Calon Perwira TNI AD Positif Covid-19, Hampir Semuanya Tanpa Gejala
• Salim Fakhry Minta Kementerian LHK Beri Kompensasi untuk Masyarakat Sekitar TNGL
Launching Kampung Tangguh Covid-19 dan Program Ketahanan Pangan di Bener Meriah, dimulai dengan pemotongan padi menggunakan mesin pemotong yang langsung ditunggangi oleh Kapolda Aceh.
Dan juga Pangdam IM di Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah.
Selanjutnya, rombongan menuju Kampung Umah Besi untuk melakukan vidcon dengan Kapolri dan Panglima TNI dalam rangka launching Kampung Tangguh Covid-19 dan Program Ketahanan Pangan secara Nasional.
Setelah itu, rombongan menyerahkan bantuan berupa, bibit, pupuk, benih ikan, dan bantuan lainnya dalam rangka program ketahanan pangan di kampung tersebut.
Usai vidcon dan penyerahan bantuan, rombongan selanjutnya melakukan pemanenan jagung dan penanaman bibit jagung di Kampung Umah Besi, Kecamatan Gajah Putih, Kabupaten Bener Meriah.
Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada dalam sambutannya menyampaikan, pencanangan Kampung Tangguh Covid-19 dan Program Ketahanan Pangan di Kabupaten Bener Meriah ini suatu hal yang luar biasa.
“Ini menunjukan keseriusan dari Pemerintah dan kita semua dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19, mau tidak mau, suka tidak suka, ini harus kita hadapi bersama, tidak ada kata mundur, virusnya sudah ada.
Dan supaya tidak berdampak kemana-mana, maka kita harus melaksanakan suatu aktivitas untuk tetap bisa hidup, tapi dalam kondisi tatanan baru (new normal), sampai sekarang ini vaksinya belum ditemukan di seluruh dunia,” ujar Kapolda Aceh.
Lanjut Kapolda, maksud pencanangan Kampung Tangguh Covid-19 ini untuk membuat ketangguhan, selain kita juga tangguh untuk menghadapi Covid-19, artinya agar kita tidak terkena penyakit ini.
“Saya mohon betul-betul menjadi perhatian kita bersama, ikutilah protokol kesehatan, tidak susah memakai masker, menjaga jarak (physical distancing).
Mencuci tangan, sebenarnya ini hal yang sangat mudah kita lakukan sehari-hari kalau kita mau,” sebut Kapolda Aceh.
Tapi kadang-kadang kita ada yang menganggap untuk apa memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, padahal itu adalah satu-satunya cara mencegah dari pandemi Covid-19 ini, hingga saat ini belum ada obat untuk virus corona ini. Jelas Kapolda.
Kapolda Aceh juga mengajak masyarakat untuk membudayakan menggunakan masker, “tolong kita ikuti protokol kesehatan, hidup kita tetap berjalan dengan baik, kita juga tidak bisa meninggalkan kegiatan produktifitas kita,” kata Kapolda.
Sebut Kapolda, kalau kita meninggalkan produktivitas kita dan tinggal dirumah semua, yang jualan tidak ada, yang ke pasar tidak ada, yang ke sawah juga tidak ada.
Maka kita akan hidup lebih susah lagi karena dampak dari aspek kesehatan ini bisa bergulir menjadi dampak terhadap krisis ekonomi, krisis keuangan, bahkan krisis keamanan, ini yang harus kita jaga dan kita buat ketangguhan.
“Seperti laporan bapak Bupati Sarkawi tadi ada 80 kampung sudah menyalurkan bantuan program ketahanan pangan di Bener Meriah, ini luar biasa.
Masing-masing kampung ini memiliki ketangguhan, ada yang menanam jagung, memelihara ikan lele, dan sebagainya, ini bisa membuat ketangguhan masyarakat dan bisa tetap hidup dengan damai, tetap dapat beraktivitas mencarikan mata pencaharian sehari-hari,” beber Kapolda.
Kapolda Aceh juga menambahkan, kunci keberhasilan dalam menghadapi pandemi Covid 19, yang utama adalah disiplin bersama, kita harus disiplin diri kita masing-masing dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, ini bisa membantu pemerintah, dulu menjadi pahlawan kita harus bertempur atau berperang, sekarang ini menjadi pahlawan cukup dengan memakai masker jagar jarak, dan tetap rutin mencuci tangan.
Sementara itu, Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Hassanudin SIP MM menyampaikan, sedianya kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Plt Gubernur Aceh, namun karena berhalangan beliau tidak dapat hadir di Bener Meriah dalam rangka pencanangan Kampung Tangguh Covid-19 dan program ketahan pangan.
Menurutnya, ide pertama muncul Kampung Tangguh Covid-19 ini dari Kapolda Jawa Timur dan dalam hal ini kita meniru hal yang positif dalam rangka menyikapi Covid-19.
“Yang sudah berdampak tidak semata-mata karena aspek kesehatan, namun sudah berdampak terhadap krisis ekonomi, krisis sosial dan lain sebagainya” ungkapnya.
Disebutkannya, upaya yang dilakukan di tingkat Provinsi Aceh juga sudah mengambil langkah-langka turunan dari tingkat Nasional sebagaimana diinstruksikan oleh Presiden dan untuk Provinsi Aceh sebenarnya sudah melakukan jauh sebelumnya.
“Apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah daerah bersama stakeholder langsung ditindak lanjuti oleh Kabupaten/Kota di seluruh jajaran tentu ini sangat bagus sekali, “ katanya.
Ia menambahkan, tanaman padi di Provinsi Aceh saat ini masih surplus namun demikian, Aceh tidak berpikir pada diri sendiri dan tetap berpikir secara Nasional untuk mempersiapkan yang lain-lain.
Selain itu kata Pangdam, berdasarkan informasi dari Bupati Bener Meriah secara umum kabupaten ini sebenarnya rentan pangan sehingga beliau prihatin dan memulai gagasan inovasi untuk melakukan program ketahanan pangan dan mengemasnya menjadi lebih maksimal.
Untuk itu, sebutnya TNI dan Polri akan selalu berdampingan bekerja sama bahu-membahu karena hal ini merupakan tugas masyarakat. “Apa yang kami kerjakan ini bukan amal perbuatan kami tapi merupakan kewajiban kami sebagai aparatur negara” tegasnya.
Ia juga mengaku sangat mengapresiasi beberapa program Bupati Sarkawi yang sangat baik. “Bantuan ada yang bersifat komersial dan langsung dinikmati dan juga ada program produktivitas yang digagas oleh Bupati Sarkawi” jelasnya.
Menurutnya, hal yang paling menarik dari program tersebut adalah penjabaran sosial distancing yang disampaikan oleh Bupati Sarkawi. “Jika yang lain menganggap dirumah saja kita tetap bepergian dan melakukan di kebun dengan penggarap lahan sehingga hal ini tentu sangat positif,” terangnya.
Sebelumnya Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi dalam sambutannya menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah menyadari bahwa, Covid-19 merupakan wabah yang paling memberi dampak negatif dalam kehidupan sampai saat ini, betapa tidak, wabah ini telah merusak tatanan perekonomian yang kian makin memburuk, merubah pola kehidupan bahkan sampai kepada tatanan peribadatan keagamaan,”
“Namun tentu saja hal ini tidak menyurutkan semangat hidup kita, karena kita berkeyakinan bahwa setiap persoalan itu merupakan sebuah tantangan yang pada akhirnya akan memberi hasil terbaik, dengan catatan kita harus secara bersama-sama dan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikannya,” ujar Bupati Sarkawi.
Lanjutnya, di awal pandemi Covid-19, Kabupaten Bener Meriah ada pukulan ekonomi, karena sejak itu keran ekspor terganggu khususnya kopi.
“Kita diskusi dengan teman-teman untuk membuat sebuah upaya penguatan ketahanan pangan sambil melakukan physical distancing,” ungkapnya.
Kemudian kata Bupati, pihaknya melakukan inovasi besar. Warga Bener Meriah tidak terisolasi di rumah, tapi diajak produktif dengan berkebun sekaligus menerapkan physical distancing, yang sejalan dengan program pencegahan penularan virus corona.
“Di kebun mereka rata-rata bisa menanam sesuatu, mungkin mereka punya kendala tidak punya bibit. Maka kita masuk dengan program ketahanan pangan. Social distancing dan ketahanan pangan dilakukan secara bersamaan,” beber Bupati.
“Kebetulan di desa-desa kita punya program-program strategis, ini semua kita revisi, kita arahkan ke tiga sektor, penanganan Covid-19, bantuan langsung tunai (BLT), dan ketahanan pangan, jelas Bupati.
“Ini yang kita lakukan pada seluruh masyarakat Bener Meriah sesuai dengan imbauan tentang ketahanan pangan mengenai ada potensi krisis pangan,” kata Bupati.
Mengenai program ketahanan pangan sebut Bupati, yang akan diberikan kepada seluruh masyarakat di Bener Meriah. Dalam setiap keluarga akan di bantu senilai Rp 500.000, ini dalam bentuk bahan baku seperti padi, jagung, kacang-kacangan, kentang, ayam, bebek dan lain-lain yang semuanya ada 11 komoditi, dan program ini sudah berjalan.
Tujuan program ini agar masyarakat tidak melakukan kerumunan dan selalu melakukan social distancing dengan berkebun. Ini salah satu inovasi dalam penanganan Covid-19 di Bener Meriah. Walaupun ini sedikit sulit karena banyak masyarakat berbeda pemahaman, yang ingin instan.
“Ada beberapa jenis bantuan yang sifatnya konsumtif yaitu, PKH, BPNT, BST, bantuan dari Baitul Mal, CBP, bantuan sembako, dan bantuan yang sifatnya produktif yaitu program ketahanan pangan, berupa bibit, ternak, pakan dan pupuk, yang semuanya ini tentu kita sadari tidaklah cukup karena hanya senilai 500.000, namun kita juga harus menyadari bahwa ini hanyalah sebuah stimulan, dorongan dan sentuhan sebagai wujud kehadiran pemerintah di tengah-tengah sulitnya perekonomian masyarakat,” ungkap Bupati.