Luar Negeri

Memanas, Ukraina Gunakan Rudal Javelin untuk Melawan Tank Rusia, Ini Kehebatannya

Tensi di antara Ukraina dengan Rusia di wilayah Donbass, Ukraina, semakin meningkat.

Editor: Faisal Zamzami
Lockheed Martin
Pasukan Amerika meluncurkan rudal Javelin (Lockheed Martin) 

SERAMBINEWS.COM, KIEV - Tensi di antara Ukraina dengan Rusia di wilayah Donbass, Ukraina, semakin meningkat.

Pihak rusia menyiagakan senjata berat dan tank di perbatasan.

Sedangkan Ukraina bersiap menerjunkan tentaranya di garis depan yang dilengkapi rudal Javelin.

Dilansir dari situs resmi Lockheed Martin, rudal Javelin Javelin adalah rudal anti-tank portabel yang dipandu manusia dengan memanggulnya di bahu.

Rudal bikinan perusahaan joint ventur Lockheed Martin dengan Raytheon ini juga dikenal sebagai FGM-148.

Rudal ini memiliki dua mode serangan.

Serangan pertama adalah rudal ditembakkan langsung ke target.

Setelah rudal diluncurkan, Javelin akan memandu dirinya sendiri ke arah target.

Hal itu memungkinkan operatornya agar segera berlindung.

Sedangkan pada mode serangan kedua, rudal Javelin diluncurkan ke atas lantas, lalu javelin akan menukik ke bawah dengan tajam.

Metode kedua ini sangat berguna untuk menyerang bagian atas tank yang biasanya merupakan bagian yang paling lemah.

Dilansir dari The Drive, rudal ini memiliki teknologi Command Launch Unit (CLU) dengan sistem pencitraan termal yang mampu memperbesar hingga 12 kali.

Teknologi ini memberikan kemampuan pengelihatan yang lebih baik saat malam hari dan dapat dilepas dari Javelin untuk digunakan secara terpisah.

Selain digunakan untuk meledakkan tank, rudal ini diklaim mampu meledakkan segala sesuatu mulai dari kendaraan lapis baja, pasukan yang bersembunyi, hingga pesawat terbang atau helikopter yang terbang rendah.

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Ruslan Khomchak, mengatakan pasukan Angkatan Darat Ukraina yang baru-baru ini di rotasi di garis depan telah dilengkapi dengan rudal ini.

"Pasukan Angkatan Bersenjata akan menerima Javelin selama rotasi di zona tempur," jelas Khomchak.

Dia menambahkan beberapa pasukan sedang menyelesaikan pelatihan penggunaan rudal Javelin.

"Saya ingin memastikan bahwa tentara kami dapat secara efektif menggunakan rudal anti-tank," sambung Khomchak.

Diberitakan, tentara Ukraina kini diizinkan menggunakan rudal Javelin baru yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS).

Mereka dapat menggunakan rudal anti- tank tersebut di mana saja di negara Ukraina dan terhadap pihak mana pun, termasuk terhadap tank Rusia di wilayah Donbass timur selama tujuan utamanya adalah mempertahankan diri.

Pemberitahuan tersebut menyusul pengumuman bahwa Angkatan Darat Ukraina sedang bersiap untuk segera mengirim pasukan yang dilengkapi Javelin ke garis depan.

Otoritas Ukraina memperkirakan Rusia memiliki senjata berat dan menyiapkan setidaknya 481 tank berbagai varian di Donbass sebagaimana dilansir dari The Drive, Selasa (7/7/2020).

Tentara Ukraina menerima beberapa pucuk rudal Javelin, yang juga dikenal sebagai FGM-148, di tahap pertama pada 2018.

Pada pengiriman rudal Javelin tahap kedua, AS menunda pengirimannya sampai akhir 2019.

Berdasarkan ketentuan perjanjian ekspor dengan pemerintah AS, Angkatan Darat Ukraina hanya dapat menggunakan rudal Javelin ini jika terjadi invasi terbuka.

Pejabat AS mengatakan Ukraina tidak diberikan batasan geografis saat menggunakan rudal Javelin yang dipasok oleh AS tersebut.

"Javelin dipasok kepada Ukraina asal senjata tersebut digunakan untuk mempertahankan diri," ujar reporter CNN, Ryan Browne, dalam kicauannya di Twitter, Selasa.

Definisi militer AS mengenai tindakan untuk mempertahankan diri terbukti cukup fleksibel dalam berbagai kesempatan.

Sebagai contoh, selama bertahun-tahun, Pentagon menggunakan frasa mempertahankan diri sebagai alasan serangan udara di Somalia terhadap teroris Al Shabaab.

Angkatan Darat Ukraina bisa saja mengadopsi definisi mempertahankan diri yang sama dengan AS.

Sebagai contoh, sebuah unit pasukan di Donbass mungkin dapat menggunakan Javelin dengan klaim mempertahankan diri atas serangan separatis yang didukung Rusia.

Terlepas jadi atau tidaknya Ukraina melepaskan rudal Javelin di Donbass, ancaman tentara Rusia di Donbass memang sangat nyata.

Penanggung jawab Direktorat Utama untuk Kerjasama Internasional dan Verifikasi Angkatan Bersenjata Ukraina, Letnan Jenderal Leonid Holopatiuk, mengatakan bahwa Kremlin telah mengerahkan tank ke front di Ukraina Timur.

Letjen Holopatiuk mengatakan hal tersebut saat pertemuan Forum Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) untuk Kerjasama Keamanan. OSCE bertanggung jawab untuk memantau implementasi perjanjian Minsk II yang mulai berlaku pada 2015.

Perjanjian Minsk II yang melibatkan Ukraina, Rusia, Prancis, dan Jerman bertujuan untuk meredakan pertempuran di Donbass, Ukraina.

Di bawah kesepakatan ini, Rusia seharusnya menarik semua senjata berat, termasuk tank dan artileri beratnya, dari Donbass.

Video Baku Tembak Polisi yang Diduga Dengan Bandar Narkoba Kembali Viral di Media Sosial

BMKG Mengimbau Warga Waspadai Kebakaran Hutan dan Gelombang Tinggi di Wilayah Perairan Ini

Harta Bos Amazon Jeff Bezos Sentuh Rekor Baru, Tertinggi Dalam Sejarah Forbes

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Rudal Javelin yang Digunakan Ukraina untuk Melawan Tank Rusia", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved