Berita Banda Aceh
BMKG Mengimbau Warga Waspadai Kebakaran Hutan dan Gelombang Tinggi di Wilayah Perairan Ini
Musim kemarau yang sedang dihadapi saat ini, sehingga lahan-lahan serta pohon menjadi kering dan sangat mudah terbakar dan tersulut api
Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
Musim kemarau yang sedang dihadapi saat ini, sehingga lahan-lahan serta pohon menjadi kering dan sangat mudah terbakar dan tersulut api
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kondisi cuaca dan suhu udara yang panas di Provinsi Aceh dalam beberapa pekan terakhir yang mencapai 34 sampai maksimal 37 derajat celcius, berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Menyikapi kondisi suhu udara yang cukup panas, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran, mulai dari pembakaran sampai hingga pembakaran hutan untuk pembukaan lahan. Karena kalau terjadi kebakaran hutan dan lahan akan sangat sulit dipadamkan.
Faktor tersebut disebabkan oleh musim kemarau yang sedang dihadapi saat ini, sehingga lahan-lahan serta pohon menjadi kering dan sangat mudah terbakar dan tersulut api.
Demikian diungkapkan Kasie Data dan Informasi BMKG Bandara SIM Blangbintang, Zakaria Ahmad SE, yang dihubungi Serambinews.com, Kamis (9/7/2020).
Menurut Zakaria, dalam situasi cuaca pada musim kemarau ini, di samping berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, hal yang perlu diwaspadai tinggi gelombang.
• Biadab! Hanya Demi Ongkos Beli Sosis, Pasutri di Pasuruan Ini Tega Menghabisi Nyawa Bocah 5 Tahun
Kondisi itu disebabkan oleh meningkatnya kecepatan angin khususnya untuk wilayah perairan Barat-Selatan Aceh, Samudra Hindia Barat Aceh, perairan Utara Sabang serta untuk penyeberangan Banda Aceh-Sabang, dan Meulaboh-Simeulue.
Sehingga kepada para nelayan diminta kewaspadaannya saat melaut.
Menurutnya, meski Provinsi Aceh sedang dalam menghadapi musim kemarau, khususnya untuk wilayah dataran rendah.
Namun, ada beberapa kabupaten/kota di Aceh masih berpotensi turun hujan, tapi dengan intensitas ringan dan sedang.
Untuk daerah yang berpotensi hujan intensitas ringan hingga sedang tersebut, meliputi Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah dan Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Subulussalam, Gayo Lues, Simeulue, Aceh Barat, dan Abdya .
• Keren! Petugas Kebersihan Ini Tak Silau Mata, Pulangkan Uang Rp 500 Juta yang Bukan Miliknya
Sementara untuk Kota Banda Aceh dan Aceh Besar berpotensi hujan ringan dan tidak merata.
"Penyebab ada potensi terjadi hujan sedang di wilayah-wilayah tersebut karena ada gangguan atmosfir di sebelah selatan Provinsi Aceh berupa sirkulasi udara tertutup (edy) atau disebut juga pusaran angin dan juga adanya belokan angin," terangnya.
Untuk itu, lanjut Zakaria, BMKG mengingatkan untuk daerah-daerah di Aceh juga perlu mewaspadai terhadap petir, angin kencang, dan jalan licin.