Nelayan Kualapenaga Minta Dibangun Dermaga Tambat Perahu
Masyarakat Kualapeunaga, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang yang didominasi nelayan berharap disediakan dermaga tambat
KUALASIMPANG - Masyarakat Kualapeunaga, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang yang didominasi nelayan berharap disediakan dermaga tambat perahu. Kebutuhan dermaga ini dinilai cukup penting, selain untuk mengakomodir jumlah perahu yang mencapai lebih 200 unit sekaligus untuk menghindari pencurian.
Panglima Laot Aceh Tamiang, Anwar Muhammad mengungkapkan selama ini nelayan tradisional di wilayah itu menambatkan perahunya secara sembarangan di alur sungai. Situasi ini membuat keberadaan kapal tidak terawasi dengan baik, sehingga rentan menjadi sasaran pencurian.
“Barang-barang di boat (perahu) sering hilang, paling sering minyak dicuri. Sekali waktu boat nelayan pun pernah dicuri,” kata Anwar, Rabu (8/7). Anwar menjelaskan selayaknya di daerah itu disediakan dua dermaga tambat perahu agar bisa menampung seluruh kapal nelayan tradisional. Masing-masing dermaga nantinya juga dilengkapi petugas agar keamanan di dermaga tetap terjamin.
“Hari ini kami mendampingi Kadis PUPR Aceh Tamiang meninjau lokasi yang akan dijadikan tempat penambatan perahu. Artinya kami optimis usulan kami ini direalisasikan,” ungkap pria yang akrab disapa Keuchik Nuar ini.
Dalam usulannya ke Pemkab Aceh Tamiang, dia menjelaskan dermaga tambat perahu itu selayaknya dibangun dengan ukuran masing-masing 15x20 meter. “Yang kami usulkan dua dermaga ukuran 15x20 meter, tapi kalau anggaran tidak mencukupi, satu dulu pun tidak masalah dibangun,” sambungnya.
Selain dermaga, masyakat nelayan juga mengusulkan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Anwar menjelaskan kondisi TPI di daerah itu sangat tidak layak karena bangunannya lebih mirip disebut gubuk dan tidak mampu menampung transaksi ikan. “Jembatan penghubung dari Dusun Ujungbaru ke Dusun Alurpuntung kami harapkan juga segera dibangun. Selama ini masyarakat menyeberang menggunakan perahu,” ucapnya Keuchik Nuar.(mad)