Duka Pedagang Pasar Inpres Lhokseumawe, ‘Ini Semua Atas Kehendak Yang Maha Kuasa’
Musibah kebakaran Pasar Inpres Lhokseumawe, Kamis (9/7/2020) pukul 01.30 WIB, menyisakan duka mendalam bagi para pedagang
Musibah kebakaran Pasar Inpres Lhokseumawe, Kamis (9/7/2020) pukul 01.30 WIB, menyisakan duka mendalam bagi para pedagang di pasar tersebut. Namun mereka tetap tegar, menyerahkan urusannya kepada Allah, dan langsung memulai kembali kehidupan sebagai pedagang.
Seperti diberitakan, kebakaran hebat yang terjadi saat tengah malam itu, menghanguskan ratusan lapak pedagang di Pasar Inpres Lhokseumawe, di Desa Tumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Dalam waktu sekejap, api melahap habis lapak dan kios beserta isinya.
Namun, sebagian besar pedagang tidak mau larut dalam kesedihan. Amatan Serambi pada Jumat (10/7/2020) pagi, sebagian pedagang mulai kembali berjualan barang dagangannya, seperti sayur dan bahan pokok lainnya. Sebagian lainnya, terlihat masih membersihkan lokasi dari puing-puing kebakaran.
Beberapa pedagang, terutama penjual sayur dan bahan masakan, menjajakan barang dagangannya di lantai yang masih menghitam bekas kebakaran. Sejumlah warga, terutama kaum ibu, berbelanja sambil melihat kondisi sekitar lapak pedagang yang sudah menjadi puing.
"Ya saya hanya bisa bersabar ini kan cobaan, musibah ini semua atas kehendak Yang Maha Kuasa, Allah SWT," tutur Aswina, salah satu pedagang pakaian di pasar itu.
Saat ditemui Serambi, Aswina sedang membersihkan kiosnya yang ludes dilalap si jago merah. Meski berusaha tegar, raut wajah Aswina seperti menyimpan rasa sedih yang mendalam.
Dia seakan tak kuasa melihat lokasi usahanya yang telah ditempati bertahun-tahun kini telah menjadi puing. Apalagi, saat musibah ini terjadi, dia baru saja memasok pakaian baru untuk persiapan hari raya Idul Adha yang tinggal 20 hari lagi.
Namun, Aswina tak boleh larut. Seperti para pedagang lainnya, dia harus segera bangkit. Informasi Serambi peroleh, para pedagang itu akan tetap berjualan sementara di lapak ala kadar di bekas lokasi kebakaran, demi agar dapur tetap mengepulkan asap.
Informasi diperoleh Serambi, pemerintah setempat telah memberikan opsi, yaitu para pedagang di pasar Inpres yang terkena musibah akan direlokasi ke pasar Induk di kawasan Los Kala, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Tawaran ini masih menjadi pertimbangan oleh pihak pedagang, karena mereka masih enggan pindah dari lokasi pasar Inpres.
"Pada intinya kami ini semua pedagang yang ada di sini semua, tak akan mau pindah kemanapun, kami tetap berjualan di sini, meski lapaknya berdebu," ucap Aswina.
Ia berharap semua bisa segera normal kembali seperti sediakala, karena ini menyangkut perputaran ekonomi bagi pedagang. Ia kemudian menunjuk ke arah penjual sayuran, cabai, tomat dan lainnya, yang sebagian sudah berjualan lagi, di lapak darurat.
"Itu coba liat, di samping lapak ada tumpukan puing kebakaran, tapi sebagian pedagang tetap membuka lapak walaupun di kaki lima," sebutnya.
Untuk diketahui Pasar Inpres Lhokseumawe, terletak di antara dua Gampong Kuta Blang dan Gampong Tumpok Teugoh. Ini merupakan pasar induk terbesar di kota berjuluk Petro Dollar.
497 Pedagang
Sementara itu, proses pendataan korban kebakaran di Pasar Inpres Kota Lhokseumawe, yang dilakukan sejak Kamis tuntas pada Jumat (10/7/2020) jelang siang. Total korban sebanyak 497 pedagang yang berjualan di kios maupun di lapak.