Aneh! Inilah Ritual Percepat Kematian, Para Lansia Diberi Minuman Racun Agar Cepat Temui Ajal
Tak jarang mereka juga meminta bantuan dokter atau dukun, untuk memberikan racun, alkohol, atau pil yang dicampur dengan susu/santan.
Namun, orang tua hanya menerima nasib mereka, para ahli bahkan meminta thalaikoothal, dan mereka siap mati daripada masyarakat membuat mereka tidak berharga.
Sejarah thalaikoothal memang tidak jelas, tetapi beberapa mengatakan itu dilakukan sebelum Kerajaan Inggris, ketika seorang pangeran membantu mertuanya yang sakit untuk mati dengan damai.
Lainnya menduga itu dimulai pada tahun 1950-an, sebagai respon terhadap peningkatan populasi dan ekonomi lokal yang buruk.
Meskipun status sosial perempuan di India lebih rendah, laki-laki lebih sering menjadi korban thalaikoothal, karena aset umum atas nama mereka.
Selain itu, menganggap bahwa keterampilan rumah tangga pria terbatas di India yang didominasi wanita, membuat mereka tampak ketergantungan.
Banyak yang menganggap bahwa tradisi ini akan menghilangkan penderitaan orang tua, namun thalaikoothal dianggap sebagai keputusan keluarga daripada masalah moral.
Apa pun alasan thalaikoothal, yang ilegal di India, detailnya terdengar mengerikan. Ada banyak perhatian media seputar praktik ini sejak 2010.
Ketika itu koran berbahasa Inggris populer Deccan Chronicle yang memuat kisah mengerikan tentang seorang pria berusia 80 tahun yang nyaris lolos dari kematian di tangan anak-anaknya sendiri.
Dia mengatakan kepada Chronicle bahwa mereka "mendiskusikan bagaimana mereka akan membagi tanah saya."
Setelah beberapa saat, dia memutuskan untuk kembali ke desanya dengan pengawal.
Polisi dan pejabat di Tamil Nadu, sebagian besar menutup mata atas tradisi thalaikoothal.
Namun pada 2010, praktik ini sempat menjadi berita utama ketika pria 60 tahun meninggal mendadak.
Keponakannya, Asokan menuduh petugas kebersihan rumah sakit menawarkan suntikan, menggunakan keterampilan yang diambilnya dari dokter.
Dia menduga pria tersebut terlibat dalam kasus serupa, dan para pejabat akhirnya membebaskannya karena mengatakan tidak ada bukti karena mayat telah dikremasi.
Euthanasia adalah praktik ilegal di India, namun kelompok yang menginginkan kematian mereka, meluncurkan kampanye dan mengajukan petisi menuntut perubahan.