Banjir Pasang Purnama di Meulaboh

Ekses Banjir Rob di Meulaboh, 80 Persen Rumah Penduduk tak Bisa Dihuni

Puluhan rumah penduduk di Gampong Pasir, Aceh Barat tidak bisa dihuni lagi untuk sementara waktu.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Salah satu rumah yang telah tertimbun pasir akibat gelombang pasang di kawasan Gampong Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (12/7/2020). 

Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Ekses banjir rob yang disebabkan oleh pasang purnama mengakibatkan puluhan rumah penduduk di Gampong Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat sudah tidak bisa dihuni lah untuk sementara waktu.

Pasalnya, puluhan rumah tersebut di bagian lantai tertimbun pasir yang terbawa oleh gelombang pasang.

Sementara suasana di lokasi banjir rob di kawasan Gampong Pasir, Minggu (12/7/2020) terlihat warga mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah untuk dibawa ke tempat pengungsian sementara ke tempat saudara masing-masing dengan mengguna truk angkutan dan mobil L300.

Sebagian warga lainnya membuat bendungan di depan pintu rumah agar pasir tidak memenuhi bagian ruangan rumah dengan menimbun pasir yang sudah dimasukkan ke dalam karung, sedangkan sebagian warga yang rumahnya tidak terdampak oleh gelombang pasang masih tetap bertahan di rumahnya.

“Sekitar 80 persen rumah warga di Gampong Pasir rusak akibat gelombang pasang, bagian lantai rumah kini tertimbun pasir, sedangkan gelombang pasang masih terus berlangsung,” ungkap Sabirin Camat Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat kepada Serambi, Minggu (12/7/2020) di lokasi banjir rob.

Disebutkan, sejauh ini kondisi warga masih dilanda kesedihan, karena belum redanya gelombang pasang yang terus meluap, rumah penduduk yang berjajar di pinggir pantai di Gampong pasir kian mengkhawatirkan, air pasang belum berhenti, sehingga rumahnya belum bisa ditempati.

Kondisi tersebut juga dirasakan oleh penduduk di Gampong Ujong Kalak dan Gampong Belakang karena air pasang tersebut membuat rumah warga di daerah itu terendam banjir.

Sementara lima desa yang berdampak banjir rob itu Desa Gampong Pasir, Ujong Kalak, Gampong Belakang, Suak Indrapuri dan Suak Ribee.

Para korban banjir rob tersebut saat ini membutuhkan bantuan sembako untuk bertahan di tengah banjir tersebut.

Banjir Rob Rusak Pondok Kafe di Wisata Pantai Naga Permai

Sakit Hati Karena Dipecat, Seorang Pria di Mojokerto Satroni Rumah Mantan Majikan Setiap Hari Jumat

Dari Sembilan Pasien Positif Corona Aceh Utara, Ini yang Sudah Sembuh dan Masih Dirawat

Sementara setiap desa yang dilanda banjir rob masing-masing mendirikan dua dapur umum untuk kebutuhan warga di desa yang bersangkutan.

Sedangkan sebagian warga telah mengungsi ke tempat saudara dan kerabat masing-masing di luar Gampong desa tersebut.

Sementara bantuan sembako untuk kebutuhan warga sudah disalurkan dari Dinas Sosial dan para donatur.

Sedangkan kebutuhan sembako saat ini masih sangat dibutuhkan para korban banjir di desa tersebut yang terdampak banjir.

Sementara Bupati Aceh Barat Ramli MS, saat meninjau langsung korban banjir rob, pada Sabtu (11/7/2020)  telah memerintahkan Dinas Sosial dan BPBD untuk segera membatu warga korban banjir rob di Kecamatan Johan Pahlawan.

Hal itu diharapkan agar para warga dapat segera terbantu dengan beban yang dirasakan saat ini.

Disebutkan, gelombang pasang yang menyebabkan banjir rob menyebabkan ratusan rumah penduduk di sejumlah desa di kawasan Pesisir Meulaboh terendam banjir, sehingga mengakibatkan 437 KK dan 1.641 jiwa terkena dampaknya.

Mila (55) warga Gampong Belangkang mengungkapkan kesedihan di tengah bencana banjir rob yang ikut dirasakan saat ini.

Ia baru beberapa bulan ditinggal sang suami meninggal karena sakit, dan saat ini ia yang hidup sebatang kara harus memikirkan nasib dirinya di tengah banjir rob yang menimpa dirinya.

Mila berharap kepada pemerintah agar dapat merelokasikan warga di daerah itu ke tempat lain, karena daerah tersebut dirasakan sudah tidak aman lagi.

Rumah-rumah yang dekat dengan bibir pantai kini sudah tidak nyaman lagi bermukim di sana, besarnya gelombang laut membuat warga trauma dengan kondisi itu.

“Kami sudah tidak aman lagi tinggal di pesisir pantai, pasang purnama membuat kami semakin susah,” ungkap Mila seorang janda di Gampong Ujong Kalak yang rumahnya berada dekat pantai di perbatasan Gampong Ujong Kalak dengan Gampong Pasir.

Ia berharap agar dirinya dan warga di daerah itu hendaknya dapat direlokasi oleh pemerintah ke tempat lain. sebab mereka sudah merasa tidak nyaman lagi dengan kondisi banjir rob yang menurutnya sudah sering terjadi.

Namun banjir rob kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya, ia yang tinggal bersama adiknya terpaksa harus mengungsi ke tempat saudaranya di luar desa itu.

Ketua DPRK Kabupaten Aceh Barat Samsi Barmi meminta Pemerintah Aceh dan kabupaten serius menangani kondisi penduduk yang berada di kawasan pesisir yang saat ini kerap dilanda banjir rob.

Kenyamanan dan keselamatan warga menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memperhatikan kondisi warga yang kian meresahkan akibat terjangan banjir rob yang terjadi di lima desa di Kecamatan Johan Pahlawan.

“Kita sangat prihatin dengan kondisi warga Gampong Pasir dan sekitarnya yang dilanda gelombang pasang, kerusakan rumah dan timbunan pasir membuat mereka resah saat ini, karena harus mengungsi,” kata Samsi Barmi, kepada Serambi, saat mengantar bantuan sembako kepada warga korban banjir rob.

Menyangkut dengan kondisi tersebut pihaknya mengharapkan perhatian pemerintah Aceh guna mempercepat pembangunan tanggul pengaman pantai, hal itu untuk mencegah agar daratan Gampong Pasir tidak berubah menjadi lautan.

Ia mendesak pemerintah Aceh guna mempercepat pembangunan tanggul pengaman pantai atau pemecah ombak, kondisi warga saat ini sedang dalam sekarat, kerusakan rumah merupakan salah satu kerugian besar yang dirasakan oleh warga.

Belum lagi warga harus memikirkan kondisi ekonomi masing-masing di tengah dilanda banjir rob saat ini.

Bencana banjir rob ini menyisakan banyak masalah terhadap warga terutama di Gampong Pasir, kerna banyak rumah yang rusak, ditambah dengan kondisi ekonomi sebagian warga yang kurang mampu.

Sehingga pihaknya berharap agar segera ada solusi dan perhatian pemerintah untuk mengatasinya, yang hampir rata-rata rumah sudah tidak bisa ditempati lagi saat ini karena tertimbun pasir.(*)

Terpisah 16 Tahun karena Tsunami, Gadis Aceh Ini Menemukan Kembali Ayahnya Lewat Media Sosial

Ikuti Jejak Apple, Mulai Tahun Depan, Smartphone Samsung Juga Tidak Disertai Charger

25 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Positif Covid-19, Hampir Semuanya Tanpa Gejala

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved