Kadisdik Datang, Kepsek Bubarkan Siswa
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di Aceh mulai melaksanakan proses belajar mengajar tahun ajaran baru 2020/2021
* Banyak yang belum Tahu Belajar Daring
BANDA ACEH - Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di Aceh mulai melaksanakan proses belajar mengajar tahun ajaran baru 2020/2021 pada Senin (13/7/2020). Di Aceh, ada 413 SMA dan SMK, belum termasuk MAN, yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, dan 327 sekolah lainnya melakukan belajar dari rumah (BDR).
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisidk) Aceh, Drs H Rachmat Fitri HD MPA memantau langsung proses pelaksanaan belajar di tengah pandemi Covid-19. Ada beberapa sekolah yang didatangi Rachmat Fitri, yaitu SMAN 1 Banda Aceh, SMAN 11 Banda Aceh, SMKN 1, 2 dan 3 Banda Aceh, serta SMAN 1 Darul Imarah, Aceh Besar.
Dari informasi yang dihimpun Serambi kemarin, ternyata masih banyak siswa baru yang belum tahu mengenai proses belajar daring. Mereka mendatangi sekolah mempertanyakan cara mengikuti belajar secara daring. Seperti yang terjadi di SMK Negeri 1, 2, dan 3 Banda Aceh. Sekolah ini berada dalam satu kompleks.
Amatan wartawan media ini, terlihat kurumunan siswa baru atau siswa kelas 10 di sekolah tersebut, meskipun belajar tatap muka belum dimulai. Untuk diketahui, Banda Aceh dan Aceh Besar serta beberapa daerah lain meniadakan sekolah tatap muka karena masih berstatus zona kuning Covid-19.
Sejumlah siswa-siswa tadi terpaksa disuruh pulang oleh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Banda Aceh, Salma, setelah mendapat peringatan dari Kadisdik Aceh yang melakukan pemantauan hari pertama masuk sekolah di Kompleks SMK Kota Banda Aceh, Jalan Sultan Lhoong Raya, Banda Aceh.
Saat Kadisdik Aceh, Rachmat Fitri tiba di sekolah tersebut sekitar pukul 11.30 WIB, para siswa sedang antre di depan sekolah untuk mendaftarkan nomor handphone mereka kepada pihak sekolah agar bisa mengikuti proses pembelajaran secara daring pada esok hari melalui aplikasi Zoom.
Melihat pemandangan itu, Rahmad langsung meminta kepala sekolah untuk membubarkan siswa karena berkerumun. Tak lama kemudian, Salma bergegas menuju ke lokasi kerumunan dan memerintahkan semua guru untuk menghentikan kegiatan di sekolah tersebut.
Bahkan, Salma berlari hingga ke luar pagar sekolah karena melihat masih ada kerumunan siswa yang masih membeli jajanan sebelum pulang ke rumah masing-masing. Selanjutnya mengenai penjelasan tentang tata cara belajar dari rumah, akan disampaikan oleh guru melalui whatsapp atau telepon dan pengumuman di website sekolah.
Selain dipenuhi siswa baru yang datang bersama orang tua mereka, juga terlihat beberapa siswa lama kelas 11 dan 12 sekolah setempat. Mereka ada yang datang mengenakan seragam sekolah meskipun proses belajar tatap muka belum diadakan. Mereka datang sendiri ke sekolah tanpa ada pengumuman sebelumnya.
Kepala SMK Negeri 3 Banda Aceh, Salma saat dikonfirmasi ulang mengakui siswa tersebut disuruh pulang agar tidak terjadi kerumunan massa di sekolah. Dia mengatakan, siswa yang datang ke sekolah merupakan siswa kelas 10 atau siswa baru dari SMKN 1, 2, dan 3 Banda Aceh yang berada dalam satu kompleks.
"Kan ini tahun ajaran baru. Sebagian mereka tidak punya Hp, kalau ada pun milik orang tuanya dan mereka mungkin juga tidak tahu nomor Hp sekolah makanya tidak tahu infomasi belajar dilakukan secara daring. Karena sudah datang ke sekolah makanya kita sampaikan bahwa proses belajar secara daring, setelah itu kita suruh pulang mereka," kata Salma.
Menurut Salma, siswa baru ini belum pernah mengikuti belajar secara daring. Bahkan saat mereka masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak sempat mengikuti belajar secara online karena sudah masuk ujian akhir. Apalagi sekolah meniadakan ujian akhir. "Jadi tidak tahu mereka sistem daring," ujarnya.
Salma mengaku sudah menyampaikan kepada siswa-siswi baru tersebut agar tidak perlu lagi datang ke sekolah karena proses pembelajaran melalui sistem daring atau dari rumah. Semua siswa, lanjutnya, sudah dibekali buku paket untuk setiap mata pelajaran dan akan diajarkan oleh guru melalui aplikasi zoom atau sejenisnya.
Kepala SMK Negeri 2, Husen juga menyampaikan hal yang sama kepada Serambi. Padahal, sebelumnya pihaknya sudah menyampaikan kepada siswa baru agar tidak perlu datang ke sekolah karena sekolah di Banda Aceh dilakukan secara daring atau belajar dari rumah. "Karena Banda Aceh bukan daerah zona hijau," kata Husen.