Kadisdik Datang, Kepsek Bubarkan Siswa

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di Aceh mulai melaksanakan proses belajar mengajar tahun ajaran baru 2020/2021

Editor: bakri
SERAMBI/M ANSHAR
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Kota Banda Aceh membubarkan kerumunan siswa pada hari pertama sekolah di SMK tersebut, Senin (13/7/2020). Pembubaran dilakukan karena sekolah tersebut tidak menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Kota Banda Aceh termasuk dalam enam kabupaten di Aceh yang belum boleh buka sekolah. 

Husen menyatakan tidak semua siswa baru yang datang ke sekolah. Sebagian besar tetap mengikuti arahan sekolah setelah orang tua siswa tersebut menelpon pihak sekolah. "Mereka yang datang ingin tahu situasi sekolah, ada juga ingin tahu kelasnya dimana dan baju seragam kapan ambil," ungkap dia.

Meskipun sebagian sekolah melaksanakan pembelajaran secara daring, tetapi para dewan guru diminta tetap melakukan aktivitas mengajar dari sekolah. Tidak boleh dari rumah, kendati secara daring.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Rachmat Fitri saat memantau sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Banda Aceh dan Aceh Besar pada hari pertama masuk sekolah, Senin (13/7/2020).

Rachmad Fitri usai meninjau SMAN 11 Banda Aceh mengatakan kunjungan itu untuk memastikan semua guru hadir ke sekolah dan proses belajar mengajar berjalan dengan baik.

"Alhamdulillah hari ini 13 Juli kita sudah melihat beberapa sekolah. Memang Banda Aceh belum melaksanakan sekolah secara terbuka. Namun (kehadiran) kita memastikan teman-teman guru melakukan aktivitasnya di sekolah," katanya.

Ia menjelaskan bahwa dewan guru dari sekolah-sekolah yang tidak melaksanakan belajar tatap muka tetap hadir ke sekolah untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Guru akan mengajar secara daring melalui aplikasi Zoom atau sejenisnya dengan melibatkan semua anak didiknya. Sementara siswa sudah duluan dibekali buku paket setiap mata pelajaran.

Rachmad mengatakan, setiap hari para guru datang ke sekolah dan mengajar anak didiknya secara daring dari sekolah. "Kita tadi sudah memastikan itu dan Alhamdulillah kita tetap taat pada aturan dan ketentuan yang berlaku," ujarnya.

Mantan wakil bupati Aceh Barat itu juga mengatakan, di Aceh ada 413 sekolah setingkat SMA dan SMK di 15 kabupaten/kota yang masuk zona hijau yang melaksanakan proses pembelajaran secara tatap muka untuk SMA/setingkatnya.

Ke 15 kabupaten/kota tersebut yaitu Sabang, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Subulussalam, Aceh Singkil, dan Simeulue.

Sementara 327 sekolah tingkatan yang sama yang berada di delapan kabupaten/kota lainnya yang berstatus zona kuning masih memberlakukan proses pembelajaran secara daring atau belajar dari rumah.

Adapun ke delapan daerah tersebut yaitu, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Utara, Lhokseumawe, Langsa, Aceh Tamiang, dan Aceh Selatan. (mas/aan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved