Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Pejabat PBB Sebut Pangeran Mohammed bin Salman Tersangka Utama
seorang pejabat PPB mengatakan bahwa tersangka utama dalam kasus itu yakni sang pangeran, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS).
Mengutip Aljazeera, CIA dilaporkan menyimpulkan bahwa putra mahkota memerintahkan pembunuhan, sebuah tuduhan yang dibantah oleh pemerintah di Riyadh.
Agnes Callamard, pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang eksekusi di luar hukum, ringkasan atau sewenang-wenang, menunjukkan bahwa MBS dan pejabat senior Saudi lainnya bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, dalam laporan investigasi yang diterbitkan pada Juni 2019.
"Di sini, para korban didengar dengan cara yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Kami memiliki ruang di mana para saksi diminta untuk berbicara di bawah sumpah, dan yang memberi jauh lebih banyak legitimasi dan kekuatan untuk pernyataan mereka," katanya kepada wartawan di luar pengadilan pada Jumat (10/7).
"Ini [persidangan] penting untuk pengungkapan kebenaran karena lebih banyak informasi yang muncul, dan akan lebih banyak informasi lagi yang muncul," katanya, menekankan bahwa pembunuhan itu adalah "eksekusi negara".
Ditanya apakah MBS seharusnya didakwa, Callamard mengatakan "benar-benar". Dia "bertanggung jawab atas sesuatu" dan "berada di suatu tempat di dalam gambar", katanya.

Jamal Khashoggi, wartawan Saudi kolumnis Washington Post berusia 59 tahun yang terbunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. - Anadolu Agency
Pemerintah Saudi menyebut pembunuhan itu sebagai "operasi jahat" setelah berulang kali membantah keterlibatan dalam insiden kematian Khassoggi selama berminggu-minggu.
Hubungan Ankara dengan Riyadh berada di bawah tekanan kuat setelah jurnalis yang secara pribadi dikenal oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terbunuh.
Erdogan mengatakan pembunuhan itu diperintahkan pada "tingkat tertinggi" pemerintah Saudi.
Pada bulan Desember, pengadilan di Arab Saudi dilaporkan menjatuhkan hukuman mati kepada lima orang dan tiga hukuman penjara atas pembunuhan.
Menurut Amnesty's Gardner, masalah utama dalam menyelidiki pembunuhan Khashoggi adalah kurangnya kerja sama oleh otoritas Saudi dan tidak adanya orang yang dituduh.
"Dan itu benar-benar menggarisbawahi lagi berapa banyak penyelidikan internasional yang dipimpin PBB diperlukan. Untuk itu, kerja sama semua pihak diperlukan dengan pemerintah Turki dan Saudi berbagi semua bukti yang mereka kumpulkan," katanya.
Pada Mei, putra Khashoggi Salah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keluarganya telah memaafkan pembunuh ayahnya. (*)
• Berulah Lagi, China Klaim Batik Sebagai Kesenian Budaya Turun Temurun dari Tiongkok
• Nenek Usia 73 Tahun Ini Lakukan Olahraga Berat dan Menantang, Lihat Sejumlah Aksinya
• BBM Kendaraan Ternyata Bisa Basi Lho, Ini Batas Waktunya Hingga Cara Deteksi
• Menkes Terawan Resmi Coret Istilah ODP, PDP, dan OTG pada Kasus Covid-19, Apa Gantinya?
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan judul Kotori Nama Raja Salman dengan Bercak Darah, Pejabat PBB Kuak Pangeran Arab Dalang Penghasutan Pembunuhan Sadis Wartawan Saudi